https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kasus Penyerangan Brutal di Pasar Satelit Lubuklinggau, Korban dan Pelaku Masih Warga 1 Desa

Kasus Penyerangan Brutal di Pasar Satelit Lubuklinggau, Korban dan Pelaku Masih Warga Satu Desa-Foto: Zulkarnanain/sumateraekspres.id-

LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Kasus penyerangan brutal yang menewaskan Aan Saputra (24) dan melukai Amir Hamzah (36), warga Desa Mandiangin, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, mulai terungkap.

Insiden ini terjadi di terminal pasar satelit Kota Lubuklinggau pada Minggu (23/6) sekitar pukul 13.00 WIB, dan dilakukan oleh orang yang ternyata masih satu desa dengan korban.

Desita, istri dari korban Amir, saat melapor di SPKT Polres Lubuklinggau, menjelaskan bahwa kejadian tersebut berawal dari masalah servis motor NMex di bengkel pelaku, Icang. Motor tersebut rusak setelah dua minggu pemakaian, meskipun dijamin garansi satu bulan.

"Di WA hanya dibaca, tidak dijawab, di telpon malah diblokir," keluh Desita.

BACA JUGA:Insiden Berdarah Pasar Satelit soal Motor, 2 Pelaku Brutal Tewaskan Satu Korban, Satu Lagi Terluka

BACA JUGA:Alasan Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama yang Siap Meluncur ke Luar Angkasa, Ternyata Karena Hal Ini

Pada Minggu pagi, Desita dan suaminya Amir pergi ke Pasar Satelit Lubuklinggau untuk berbelanja. Mereka bertemu Icang di Terminal Satelit dan Amir menanyakan soal garansi motor tersebut.

Namun, Icang merespons dengan kasar, menuduh motor rusak karena dipakai keliling dusun, meski motor tersebut jarang digunakan. Pertengkaran pun terjadi, dan Icang menantang Amir.

Setelah berkeliling dan makan siang, Desita dan Amir kembali ke Terminal Satelit untuk menjemput adik mereka, Andi. Saat tiba di lokasi parkir, Beri dan Icang menyerang mobil mereka.

Kaca mobil dipukul dan Amir ditusuk saat masih berada di dalam mobil. Aan yang keluar dari mobil dikejar oleh Icang dan ditusuk berulang kali hingga tewas di tempat.

BACA JUGA:6 Satelit Deteksi Ratusan Hot Spot

BACA JUGA:Menyusuri 47 Tahun Jejak Satelit Palapa, Begini Sejarahnya

Warga sekitar menyaksikan Icang menusuk Aan lebih dari delapan kali di bagian dada dan leher. Setelah melakukan aksi brutal tersebut, Icang dan rekannya kabur menggunakan sepeda motor.

Jenazah Aan yang bersimbah darah telah dibawa ke Desa Mandiangin dan akan dimakamkan keesokan harinya, sementara Amir masih dirawat di RS AR Bunda Kota Lubuklinggau.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan