98 Orang Lulusan Ponpes Al-Ittifaqiah Tahun Ini Diterima Langsung di Univ Al-Azhar Kairo Mesir
--
Tanpa Tes, Tanpa Dauroh, Beasiswa Penuh
OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya, mendapatkan perhatian penuh dari berbagai unsur. Baik pemerintah provinsi, kabupaten/kota, instansi dan semua unsur lainnya. Karena telah menciptakan lulusan santri berkualitas yang juga banyak jadi lulusan perguruan tinggi luar dan dalam negri ternama.
Sehingga mampu meningkatkan SDM yang berkualitas, berakhlakul karimah, bermental kuat dan berkarakter di Sumatera Selatan. Karena lewat pesantren lah yang dapat memberikan semua itu.
Hal itu disampaikan, pj gubernur Sumatera Selatan, Dr Agus Fatoni, M.Si. Saat hadir dalam rangkaian kegiatan haflah, wishuda dan HUT pondok pesantren (ponpes) Al-Ittifaqiah Indralaya ke 57. Tepatnya di kampus D Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya desa Tanjung Lubuk, kecamatan Indralaya Selatan, Ogan Ilir. Rabu (19/6).
Pj Gubernur Sumsel, Fatoni mengatakan, lulusan Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya sudah banyak yang tersebar di seluruh manca negara. Sudah ratusan santri yang diterima tanpa tes di perguruan tinggi dalam dan luar negri. Juga diterima kerja di berbagai tempat bergengsi.
BACA JUGA:Terkesan dengan Ponpes Al-Ittifaqiah
BACA JUGA:Api Racun Nyamuk Bakar Ponpes, Para Santri Terpaksa Mengungsi ke Musala
"Ini tentu prestasi yang membanggakan dan InsyaAllah semuanya bisa sukses baik di dunia maupun di akhirat," ucapnya.
Dikatannya, bersyukurlah para orang tua yang bisa menyelolahkan anaknya di pesantren. Karena tidak hanya mendapat pelajaran umum akademik tapi juga agama. Bukan hanya itu, di ponpes juga diberikan pendampingan akhlak, pembentukan karakter dan pendidikan yang berdasarkan kebersamaan.
"Kita bersyukur bila punya anak yang merupakan lulusan pesantren. Saya punya anak 3, dan tiga-tiganya dari pesantren. Alhamdulillah 2 sudah lulus pesantren dan tahfidz 30 juz. Dan yang nomor 3 masih melanjutkan pesantren dikelas 2 SMP, Andai anak saya 20, semuanya akan saya masukan ke pesantren," ungkap Fatoni.
Hal ini menunjukkan seberapa pentingnya pendidikan di pesantren. Alumni ponpes bukan orang sembarangan dan sangat penting untuk diperhitungkan.
"Anak saya walaupun dari pesantren, Alhamdulillah diterima tanpa tes perguruan tinggi. Pada tahun pertama diambil dan pada tahun kedua diterima di sekolah kedinasan institut pemerintahan dalam negri (IPDN). Katanya mau seperti bapaknya," ulas Fatoni.
Sama halnya dengan anak keduanya yang hafidz 30 juz lulusan pesantren diterima masuk 5 Perguruan tinggi negri tanpa tes yang semuanya dari fakultas kedokteran.