https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Manipulasi Habitat hingga Gunakan Rodentisida

PENGENDALIAN: Koordinator POPT Kabupaten Ogan Ilir, Emy Novitasari SP bersama tim penyuluh dan petani melakukan gerakan pengendalian OPT Tikus di Desa Sungai Rotan, Kecamatan Rantau Panjang, Ogan Ilir. FOTO: ANDIKA/SUMEKS--

INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID  - Tikus sawah merupakan hama yang sering menyerang tanaman padi. Hama ini dapat merusak tanaman dengan cara memotong atau mencabut tanaman yang baru ditanam. 

Di tahap anakan aktif, padi atau fase pematangan, tikus memotong bibit muda dan memakan tunas padi yang sedang berkembang. Menariknya, tikus tidak menyukai tempat yang luas dan terbuka karena lebih rentan terhadap serangan predator.

BACA JUGA:3 Cara Alami yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Hama Wereng dan Tikus. Bisa Gunakan Bawang Putih

BACA JUGA:Cara Melindungi Ruang Mesin Mobil dari Serangan Tikus 

Petani mempunyai beberapa cara dalam pengendalian organisme pengganggu tumbuh (OPT) tanaman padi. Salah satunya, seperti gerakan pengendalian OPT Tikus yang dilakukan di Desa Sungai Rotan, Kecamatan Rantau Panjang, Ogan Ilir

Koordinator POPT Kabupaten Ogan Ilir, Emy Novitasari SP bersama tim penyuluh lain melakukan pemantauan terhadap serangan hama tikus di wilayah tersebut.

 ‘’Luas pengendalian yaitu 10 hektare, dari luasan lahan tersebut ditemukan 20 ekor tikus yang merusak tanaman padi," ungkap Emi. 

Pengendalian hama tikus pada padi sawah dapat dilakukan dengan manipulasi habitat dan kultur teknis. Selain itu, biasanya petani menggunakan alat penyembur api.

Kemudian dengan sinar lampu juga dapat membantu mengurangi populasi tikus sawah.  ‘’Pengendalian juga bisa dilakukan dengan menggunakan Rodentisida bahan aktif belerang.

Dengan kandungan Antikoagulan bahan aktif brodifakum 0,005 persen," jelasnya seperti yang dilakukan saat pengendalian. 

Penggunaan rodentisida (racun tikus) memang merupakan salah satu metode pengendalian tikus sawah yang umum digunakan. 

Namun, pastikan memilih rodentisida yang sesuai dengan jenis tikus yang menjadi masalah dan sesuai dengan kondisi lingkungan.

Ada beberapa jenis rodentisida, seperti antikoagulan (misalnya warfarin), racun akut (misalnya zinc phosphide), dan racun kronis (misalnya bromadiolone).

Pilih yang paling efektif dan aman. "Aplikasi rodentisida dapat mengikuti petunjuk penggunaan yang terdapat pada kemasan rodentisida. Tempatkan racun di area yang sering dilalui tikus, seperti jalur perjalanan mereka atau sarang," ungkapnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan