80 Ribu Orang Mengganggur
*Tingkatkan SDM, Bekali Keahlian Pekerja
PALEMBANG - Jumlah pengangguran sekitar 20 juta jiwa secara nasional, sementara di Kota Palembang ada sebanyak 80 ribu orang pengangguran dan se-Sumsel sebanyak 208.560 orang pengangguran. Untuk menangani persoalan itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) pun terus membuat program dan kebijakan mengakselerasi menciptakan lapangan kerja yang berkualitas. Dengan meningkatkan link and match lulusan pendidikan tinggi dengan pasar kerja dalam menekan angka pengangguran.
"Kerja sama pengusaha dan pemerintah kabupaten/kota sangat dibutuhkan guna menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Afriansyah Noor, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Republik Indonesia (RI), pada pembukaan Rapat Koordinasi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumsel di Rumah Dinas Wali Kota Palembang, kemarin (28/2).
Dia meminta pemerintah kabupaten/kota dan pelaku usaha juga melakukan upaya mendorong pemuda lebih kreatif dan memiliki keterampilan khusus, sehingga mudah mencari kerja. BACA JUGA : Optimalkan Pengawasan, Lindungi WNA
"Harus ada peningkatan sumber daya manusia (SDM)," tegasnya. Sehingga perlu ada pendampingan dan pembekalan keahlian tenaga kerja. Pasalnya, akunya, pertumbuhan ekonomi suatu daerah menjadi sangat berat karena tingkat pengangguran yang ada. "Jika pengangguran tinggi, dipastikan perkembangan ekonominya melambat," ucapnya.
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, menjelaskan jumlah pengganguran di Kota Palembang sekitar 80 ribu jiwa dari jumlah penduduk 1,6 juta yang ada. "Namun angka pengangguran ini sudah menurun dari semula 90 ribu jiwa," bebernya. Memang perlu kerjasama seluruh pihak dalam menekan angka pengangguran ini. Baik itu dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, pelaku usaha, serta Kemenaker.
"Kita akan memberikan pembekalan keahlian tenaga kerja yang siap pakai dalam dunia kerja," katanya lagi.
Pihaknya tak hanya memberikan bantuan sembako kepada pencari kerja, namun yang terpenting pelatihan di bidang keahlian khusus, yang dibutuhkan pencari kerja. "Bila mereka telah memiliki keahlian, lebih mudah mencari atau membuka lapangan kerja sendiri," ungkapnya. (yud/fad)