Launching PSA, Sumsel Turunkan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Tercepat di Pulau Sumatera

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni dan Istri bersama beberapa anak dalam sebuah acara di Griya Agung. -Foto: humaspemprovsumsel-

BACA JUGA:Disway.id Group Support BKKBN Turunkan Stunting

Tak hanya itu, tingkat kemiskinan ekstrem di wilayah ini berada pada angka 1,29 persen per bulan Maret tahun 2023.

Capaian tersebut membuat Provinsi Sumsel mampu menurunkan kemiskinan ekstrem tertinggi untuk wilayah Sumatera yaitu dari 3,19 persen pada Maret 2022 menjadi 1,29 persen pada Maret 2023. 

“Capaian tersebut membuat wilayah kami menjadi yang tercepat se-Sumatera dalam menurunkan kemiskinan ekstrem,” ucap Fatoni.

Upaya yang telah dilakukan dalam mengatasi kemiskinan ekstrem, yaitu Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP), pengendalian harga bahan pokok/inflasi, kontribusi bantuan kesehatan/KIS serta mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten/Kota.

BACA JUGA:BKKBN Sumsel Komitmen Anti-Penyuapan, Proses Sertifikasi ISO, Pengakuan Internasional

BACA JUGA:Kepala Desa jadi Kuncinya, BKKBN Ajak Cegah Stunting Mulai dari Hulu

Ada juga, bantuan sekolah gratis, revitalisasi pertanian dan optimalisasi pembangunan infrastruktur desa (air bersih, sanitasi dan lain-lain). 

Tak hanya penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumsel, inflasi Provinsi Sumsel pada bulan Mei 2024 sebesar 0.06% (mtm) atau menurun dibandingkan pada bulan sebelumnya yaitu bulan April 2024 sebesar 0,43%.

Untuk inflasi tahunan menurun menjadi 2,98% secara year on year (yoy) dari inflasi bulan sebelumnya 3,12% (yoy). 

Terjaganya inflasi ini, berkat dukungan  dari Kabupaten/kota, BUMN dan BUMD yang secara masif menggelar Gerakan Pangan Murah, Operasi Pasar Murah, Pelaksanaan High Level Meeting (HLM) kerjasama Bank Indonesia (BI),  Bulog dan Pemprov Sumsel.(*) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan