Mengenal Desa Beringin Jungut, Salah Satu Permukiman Tua di Kabupaten Mura

PATUNG BUDHA: Di Desa Beringin Jungut ditemukan dua candi perwara yang megah dari struktur bata merah peninggalan era kejayaan Sriwijaya.-FOTO: ZULKARNAEN/SUMEKS-

MUSI RAWAS,SUMATERAEKSPRES.ID - Salah satu wilayah Kabupaten Musi Rawas di dapati perkampungan tua yang sudah berdiri sejak abad ke 7 masehi.

Meski menjadi pusat peradaban tua, namun wilayah ini sering terlupakan dari daerah lainnya yang lebih populer diwilayah Kabupaten Mura.

Desa Beringin Jungut, terletak di Kecamatan Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan.
Desa ini merupakan permukiman tua yang masih lestari di daerah ini.

Kaar (56) salah satu warga Desa Bingin Jungut yang sempat dibincangi, Rabu (19/6) mengungkapkan, jika desa mereka merupakan sisa kejayaan masa lampau.

BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Kembali Gelar Operasi Pasar Murah, Tindak Tegas Pedagang Nakal

BACA JUGA:Sekda Mura Pastikan Gaji ke 13 Cair Minggu Depan

Di desa ini ditemukan dua candi perwara, yang megah dari struktur bata merah peninggalan era kejayaan Sriwijaya.

Sejumlah attefak seperti markara, dan patung budha juga ditemukan.

"Ada dua candi yang ditemukan di desa kami, candi yang pertama itu di seberang Desa ditepi aliran sungai Musi itu ditemukan sudah lama.

Candi kedua itu ditemukan tidak sengaja, saat warga melakukan penggalian tanah menemukan puing puing candi," katanya.

BACA JUGA:Jokowi Belum Datang, Warga Muratara Sudah Heboh Tunggu Kedatangannya di Pinggir Jalinsum

BACA JUGA:Kasus BUMD di Musi Rawas Terus Digarap, Direktur PT Mura Sempurna Kembali Dipanggil Jaksa

Selain itu, warga juga menemukan sejumlah tembikar, makara, dan keramik cina. Menurut kepercayaan warga, Desa Binginjungut merupakan permukiman tua yang berada di aliran sungai Musi.

Karena Desa ini tempo dulu, menjadi lokasi persinggahan kapal kapal jalur perairan.

"Sebelum ado jalan dulu lewat jalur sungai Musi inilah. Banyak kapal dari Palembang singgah di sini, bawak macem macem Dagangan. Agek kalau mereka balik, bawak hasil pertanian dari Dusin dijual ke Palembang," jelasnya.

Selain itu ada dua patung dari Candi Binginjungut yang menjadi pajangan musium Nasional.

BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Kembali Gelar Operasi Pasar Murah, Tindak Tegas Pedagang Nakal

BACA JUGA:Review Nasi Padang Sederhana vs Pagi Sore di Palembang, Harga Sampai Varian Menu, Mana Paling Murah dan Enak?

Arca Awalokiteśwara yang bertangan empat dan Arca Budha dalam posisi duduk bersila dengan sikap tangan witarkamudra yang melambangkan sang Budha sedang mengajar.

Dia mengatakan, sempat beberapa kali warga melakukan aksi perburuan harta karun di sekitar lokasi penemuan candi.

Dan berhasil mendapatkan beragam artefak sisa peradaban masa lampau.

"Di sini ado peradaban tuo, jelas ado jugo lokasi permukiman lamo. Jadi memang banyak temuan temuan, artefak sejarah," jelasnya.

BACA JUGA:Popularitas Akik Meredup Tapi Pencarian Batu Cinnebar di Muratara Tetap 'Ngegas', Kok Bisa?

BACA JUGA:Abdurrahman bin Auf: Crazy Rich Sahabat Nabi yang Gagal Miskin karena Kemurahan Hatinya, Ini Sosoknya!

Namun dia mengatakan, Desa Bingin jungut saat ini tidak sepopuler tempo dulu.

Terlebih lagi saat ini sudah ada akses jalan darat, sehingga desa ini menjadi lokasi perlintasan.

"Sekarang desa kami sepi, dak pulok banyak yang tahu kalau disini dusun tuo di Musi Rawas.

Pihaknya berharap, desa mereka bisa dijadikan desa budaya dan wisata sehingga masyarakat bisa tetap melestarikan budaya dan warisan tempo dulu.(zul)
         

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan