Belum Ada Cakada dengan Visi Jelas dan Realistis: Tantangan Pilkada 2024 di Musi Rawas-Lubuklinggau-Muratara

Reporter: Izul |

Editor: Irwansyah |

Kamis , 13 Jun 2024 - 15:24

Menanggapi sepinya arus Politik lokal di Momentum Pilkada 2024, mantan ketua komisioner KPUD Muratara, Agus Maryanto. Sampaikan pesan khusus untuk Cabub dan Cawabub yang bakal ikuti kontestasi Pilkada di Musi Rawas-Lubuklinggau-Muratara (MLM). Foto:Izul/S--

Namun, yang terjadi justru stagnasi dalam politik demokrasi, di mana diskusi tentang visi dan misi tidak berkembang sesuai dengan yang diharapkan.

Hal ini menciptakan persepsi negatif tentang suasana politik di tingkat daerah saat ini, di mana yang dominan hanyalah perbincangan seputar strategi politik.

Heriyanto, Ketua Komisioner KPUD Muratara, menjelaskan bahwa suasana sepi dalam politik saat ini adalah hal yang wajar.

Saat ini, fokus para calon masih pada upaya meyakinkan partai politik tentang keseriusan dan kelayakan mereka sebagai kandidat.

Namun, situasi ini menciptakan ketidakpastian di tengah masyarakat. Dalam momen Pilkada yang seharusnya penuh semangat, harapan warga tidak sepenuhnya terwujud.

Heriyanto menegaskan bahwa proses pendaftaran calon pada tanggal 27-29 Agustus mendatang akan menjadi momen penting untuk melihat siapa saja yang benar-benar maju dalam kontestasi Pilkada.

Dengan tantangan besar ini, masyarakat MLM berharap agar calon pemimpin yang muncul memiliki visi yang jelas dan realistis untuk kemajuan daerah mereka.

belum ada cakada dengan visi jelas dan realistis: tantangan pilkada 2024 di musi rawas-lubuklinggau-muratara

lubuklinggau, sumateraekspres.id- momentum pilkada 2024 di musi rawas-lubuklinggau-muratara (mlm) menghadapi tantangan serius dengan minimnya arus politik lokal.
menyikapi hal ini, mantan ketua komisioner kpud muratara, agus maryanto, menyampaikan pesan khusus kepada calon wali kota dan wakil wali kota yang akan mengikuti kontestasi ini.
pada hari kamis (13/6) sekitar pukul 13.00 wib, agus maryanto mengungkapkan kekhawatirannya terhadap banyaknya bakal calon yang muncul dalam pilkada di kawasan mlm.
mayoritas dari mereka merupakan figur lama dalam politik lokal.
pertanyaannya, apakah ada inovasi dalam visi dan program mereka yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat?
bahkan, dari petahana yang kembali mencalonkan diri, belum terdengar tawaran program konkret yang disampaikan kepada masyarakat.
agus menyoroti bahwa motivasi politik yang didasarkan pada emosi seperti suka dan tidak suka hanya akan menghasilkan pemimpin yang tidak efektif. hal ini akan memicu kampanye hitam yang merugikan.
baginya, jika politik demikian terus berlanjut, maka demokrasi akan mundur, dan kemampuan untuk merancang pembangunan daerah akan terganggu.
baca juga:mahasiswa desak tutup diskotik berkedok hotel di lubuklinggau, ini yang mereka sampaikan!
baca juga:hitler asal lubuklinggau tertangkap polisi jual ganja
dalam pandangannya, tanggung jawab terbesar jatuh pada partai politik. parpol diharapkan mampu merekrut pemimpin yang visioner untuk kemajuan daerah.
namun, model koalisi yang terlalu berorientasi pada kepentingan politik elit justru mengabaikan kepentingan rakyat sebagai esensi dari pelaksanaan pilkada secara langsung.
agus menyampaikan kekhawatiran bahwa situasi ini akan mengakibatkan tenggelamnya kepentingan masyarakat oleh kepentingan politik elit.
dalam momen sepi ini, seharusnya para calon memanfaatkannya untuk menawarkan visi dan gagasan baru untuk membangun daerah.
namun, yang terjadi justru stagnasi dalam politik demokrasi, di mana diskusi tentang visi dan misi tidak berkembang sesuai dengan yang diharapkan.
hal ini menciptakan persepsi negatif tentang suasana politik di tingkat daerah saat ini, di mana yang dominan hanyalah perbincangan seputar strategi politik.
heriyanto, ketua komisioner kpud muratara, menjelaskan bahwa suasana sepi dalam politik saat ini adalah hal yang wajar.
saat ini, fokus para calon masih pada upaya meyakinkan partai politik tentang keseriusan dan kelayakan mereka sebagai kandidat.
baca juga:nah loh, puluhan atlet lubuklinggau demo, tuntut bonus porprov 2024!
baca juga:lubuklinggau sengit, tarung bebas rebut kursi wako-wawako
namun, situasi ini menciptakan ketidakpastian di tengah masyarakat. dalam momen pilkada yang seharusnya penuh semangat, harapan warga tidak sepenuhnya terwujud.
heriyanto menegaskan bahwa proses pendaftaran calon pada tanggal 27-29 agustus mendatang akan menjadi momen penting untuk melihat siapa saja yang benar-benar maju dalam kontestasi pilkada.
dengan tantangan besar ini, masyarakat mlm berharap agar calon pemimpin yang muncul memiliki visi yang jelas dan realistis untuk kemajuan daerah mereka.