Lapisan Lilin pada Buah Sehat atau Berbahaya? Simak Faktanya!
Kenali potensi bahaya lapisan lilin pada buah yang sering dikonsumsi. -Foto: freepik-
SUMATERAEKSPRES.ID - Lapisan lilin pada buah, yang sering ditemukan pada buah seperti apel dan anggur, memiliki beberapa potensi bahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Lapisan lilin tersebut merupakan pengawet buah yang ditambahkan untuk menjaga ketahanan buah dari pembusukan.
Beberapa jenis lilin yang digunakan sebagai bahan tambahan pangan (BTP) pelapis makanan memiliki toksisitas yang rendah dan tidak menimbulkan bahaya terhadap kesehatan.
Namun, asupan harian yang dapat diterima tubuh dari BTP ini tidak dinyatakan.
BACA JUGA:9 Manfaat Buah Sirsak untuk Kesehatan Tubuh, Diantaranya Dapat Mengatasi Insomnia
BACA JUGA:Diet Tanpa Menyiksa? Bisa Banget! Pilih Pisang Sebagai Camilan Sehatmu
Sehingga tidak dapat dijelaskan dengan tepat apakah ada batas aman atau tidak.
Seorang model, kepala koki selebriti, dan penulis buku berjudul “Sexy Food” dari Indonesia, Chef Vindy Lee mengingatkan bahwa zat lilin pada buah, sekalipun food grade, dapat membahayakan sistem pencernaan dan ginjal ketika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Kebanyakan lapisan lilin mengandung pengawet dan fungisida serta pewarna buatan untuk membuat buah semakin menarik.
Pewarna ini dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker pada konsumen.
BACA JUGA:Panduan Praktis: 4 Tips Memilih dan Mengonsumsi Buah Delima yang Baik untuk Kesehatan
BACA JUGA:Inilah Deretan Buah yang Mengandung Banyak Serat, Mana Buah Favoritmu?
Lapisan lilin yang aman digunakan sebagai BTP pelapis makanan telah diatur dalam Peraturan Kepala BPOM No. 12 Tahun 2013, yang menyebut beberapa jenis lilin yang aman digunakan.
Pelapisan lilin pada produk makanan termasuk teknik pengawetan makanan yang telah lama digunakan.