TPHD Cek Maktab, Satu Tenda 400-650 Jemaah, Suhu Ekstrem, Banyak Iktikaf di Masjidilharam

CEK TENDA: TPHD cek kondisi maktab tiap kloter di Arafah yang akan menampung para jemaah Indonesia, termasuk asal embarkasi Palembang saat wukuf nanti.-foto: ist-

MEKAH, SUMATERAEKSPRES.ID - Tak lama lagi, jemaah Indonesia akan geser ke Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) untuk melaksanakan puncak ibadah haji. Sebelum itu, tim petugas haji daerah (TPHD) lebih dulu melakukan peninjauan lokasi.

Seperti yang dilakukan TPHD para jemaah Embarkasi Palembang. Minggu (9/6) petang Waktu Arab Saudi (WAS), mereka melakukan pemantauan ke maktab-maktab haji yang ada di Arafah.  "Jadi kita memastikan dahulu untuk tenda-tenda jemaah Palembang khususnya dan Sumatera Selatan pada umumnya. Agar nanti jemaah haji tahu di mana tempat mereka atau maktab mereka," jelas Kurniawan AP MSi, Kepala Inspektorat Provinsi Sumsel, yang juga TPHD jemaah Sumsel. 

Dengan para TPHD sudah tahu tenda jemaah kloter masing-masing, maka ketika jemaah tiba di Arafah, tidak lagi harus mencari-cari tenda mereka. Dijelaskan Kurniawan, tenda jemaah haji di tahun ini terbilang cukup besar. “Satu tenda bisa memuat 650 orang,” ungkapnya.

Di dalam tenda, tiap jemaah punya tempat masing-masing untuk istirahat atau tidur. Fasilitas yang dibutuhkan jemaah telah disiapkan di dalam tenda. Termasuk pendingin ruangan.  Untuk  jemaah haji yang meninggal tidak ada penambahan.

BACA JUGA:Suhu Ekstrem, Temperatur suhu 42-45 drajat. Jamaah Haji Banyak Itikaf di Masjidil Haram

BACA JUGA:Panduan Pelaksanaan Dam Haji 2024, Berikut Kriteria dan Standar RPH

 "Semoga tidak bertambah. Memang yang sakit ada, tapi sudah mendapatkan pelayanan pengobatan dari tenaga medis. Kita berharap pada hari H nanti, semua jemaah haji asal Kota Palembang dan Sumsel dalam keadaan sehat walafiat," harapnya. 

Dari hasil peninjauan ke maktab di Arafah kemarin, Kurniawan menilai tidak terdapat kendala untuk jemaah. “Kita imbau jemaah haji jaga kesehatan masing-masing. Banyak minum air putih dan menjalankan apa yang disarankan petugas kesehatan selama melaksanakan ibadah haji," jelas Kurniawan. 

Pembimbing jamaah haji asal Kota Lubuklinggau, Hasbi kemarin termasuk yang ikut melakukan pengecekan persiapan untuk pelaksanaan wukuf di Arafah.  Seperti pengecekan tenda, lokasi tidur, sanitasi, toilet, transportasi jemaah, maupun menu makanan.

"Dalam satu tenda bisa menampung 400 jamaah, sekarang sudah ada perbaikan perbaikan. Mulai dari kasur satu jemaah satu kasur, ventilasi udara diperbanyak, penambahan toilet dan lainnya. Intinya untuk tahun ini persiapan lebih detail lagi dari pada tahun sebelumnya," jelasnya.

Untuk suhu saat ini sekitar 42-45 derajat Celcius. “Cukup panas dan kita minta agar jemaah tidak melakukan banyak aktivitas di luar ruangan yang langsung terpapar matahari," katanya. Seluruh jemaah juga dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih dan mengkonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung air.

BACA JUGA:Tahapan Puncak Haji Armuzna 1445 H Diumumkan, Berikut Tanggal Penting untuk Diperhatikan Jemaah Haji

BACA JUGA:Ini Tips dari Perdokhi agar Jamaah Haji Terhindar dari Heatstroke

Dengan suhu yang begitu panas, cukup banyak jemaah yang alami dehidrasi. Di antaranya para jemaah asal Lubuklinggau dan Muratara yang tergabung dalam kloter 2. "Ada beberapa jemaah kita yang memang sakit, itu dari Medinah sudah mulai sakit. Mungkin karena perbedaan suhu yang cukup signifikan, sehingga daya tahan tubuhnya turun. Terutama jemaah yang usia sudah lanjut," jelas Hasbi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan