Belum Menyerah
Madrid 1-1 Atletico
MADRID- Ambisi Real Madrid untuk mempertahankan gelar La Liga semakin sulit. Itu setelah, Los Blancos (julukan Real Madrid) ditahan imbang tamunya, Atletico Madrid dengan skor 1-1. Pada laga lanjutan La Liga di Santiago Bernabeu, Minggu (26/2).
Kehilangan dua poin di kandang membuat Real Madrid tak mampu memberikan tekanan sang pemuncak klasemen sementara Barcelona.
Pada duel El Derbi Madrileño edisi 223 itu, Si Putih sempat tertinggal lebih dulu setelah dijebol Jose Gimenez di menit ke-78. Sebelum Alvaro Rodriguez menyelamatkan Real lewat tandukan lima menit sebelum waktu normal habis.
Hasil itu jelas mengecewakan. Selain bermain di kandang dan mendominasi pertandingan, Atletico juga mengakhiri laga dengan 10 pemain setelah Angel Correa diusir wasit akibat menyikut Antonio Rudiger di menit ke-64.
Dengan hasil itu, Madrid yang mengoleksi poin 52 memang bisa memangkas jarak menjadi tujuh angka dari pemuncak klasemen. Akan tetapi, Barcelona bisa memperlebar jarak menjadi 10 poin jika menang di markas tim papan bawah Almeria dini hari tadi.
Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti mengakui ini memang hasil buruk. Namun, ia menegaskan dirinya bisa memaklumi hasil ini jika melihat bagaimana padatnya jadwal pertandingan mereka.
"Sangat normal bahwa kami tidak dalam performa terbaik. Karena ini adalah pertandingan ke-17 dalam 50 hari, sejak 30 Desember," kata Carlo Ancelotti di situs Real Madrid.
Terlepas dari hasil negatif di kandang mereka, ia memastikan ini bukan akhir dari pertarungan meraih gelar La Liga. "Ini bukan perpisahan untuk La Liga. Ini lebih rumit dari sebelum pertandingan, tetapi kami harus berjuang dan berjuang sampai akhir,” tegasnya.
Juru taktik Italia itu juga berharap anak asuhnya bisa segera melupakan hasil minor ini. Alasannya, mereka akan memainkan laga semifinal Copa del Rey menghadapi Barcelona, 3 Maret mendatang.
“Sekarang Copa adalah hal terpenting karena ini adalah pertandingan berikutnya dan kami sangat dekat dengan gelar. Kami berjarak 270 menit dari memenangkan gelar," jelasnya.
Berbeda dengan pelatihnya, Dani Ceballos secara gamblang menunjukkan kekecewaannya. “Kehilangan dua poin membawa kami semakin jauh dari puncak. Kami mendapat poin yang rasanya tidak banyak,” keluh Ceballos.
Sang gelandang juga mengakui mereka tidak bermain sebagus biasanya. Termasuk kekurangan mobilitas dalam menyerang. “Kami terlalu terburu-buru. Dan kami tidak tahu bagaimana caranya menangani permainan," jelas Ceballos.
Tapi bukan hanya Madrid yang kecewa. Kubu Atletico Madrid yang kini hanya unggul dua angka dari tim peringkat kelima, Real Betis juga menyesalkan hasil imbang ini.
Meski begitu, pelatih Diego Simeone memastikan penggemar mereka akan senang melihat bagaimana mereka bertarung. "Kami pergi dengan perasaan bisa memenangkan pertandingan. (Tapi) Saya yakin para penggemar Atlético akan pergi dengan gembira,” katanya di Marca.
Simeone sendiri sedikit kesal dengan kartu merah Angel Correa. Bagi dia, pengusiran oleh wasit Gil Manzano itu masih bisa diperdebatkan. Dan ia menganggap itu hanya sentuhan ringan.
“Pengusiran itu bisa ditafsirkan oleh wasit dan juga VAR. Pukulan itu tidak memiliki kekerasan untuk mengeluarkan pemain dari lapangan. Rudiger langsung bangkit. Dia menyentuhnya, dia melakukan kontak,” jelas Simeone.
Menurutnya, sepak bola adalah olahraga fisik dan dengan postur Rudiger yang 194 cm, ia menyebut bek Jerman itu terlalu mendramatisir situasi. Simeone tak menganggap apa yang dilakukan Correa bisa seketika merobohkannya.
“Sepertinya bukan kontak yang keras untuk membuatnya jatuh. Ada orang yang membayar tiket mahal, ada kontak dalam sepak bola, ada fisik,” pungkasnya. (amr/fajar/gsm)