Ibu Yakin Masih Hidup, Janji Lamar sang Kekasih

Fori Handika Erwanto, Perawat Asal Kabupaten PALI yang Hilang

Cuaca mendung di wilayah Desa Benuang, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI senada suasana hati keluarga Fori Handika Erwanto (26). Tiga hari berlalu sejak Jumat (24/2), belum ada kabar dari perawat RS Pertamina Prabumulih yang mendadak hilang itu.

Heru Febrian - PALI

Kesedihan dengan hilangnya Fori tak hanya dirasakan kedua orang tuanya, Erwanto dan Sukma. Tapi juga keluarga besar, kerabat, tetangga dan teman-temannya. Mereka kemarin (26/2) tampak berkumpul di rumah bercat putih itu.

Ada yang ngobrol-ngobrol di teras depan dan samping rumah. Ada pula di dalam. Semua menanti kabar, berharap Fori bisa segera ditemukan. Tentu saja dalam keadaan sehat walafiat.

Di antara puluhan orang itu, ada seorang gadis berkerudung hitam dan berbaju biru muda. Duduk di dalam rumah. Wajah cantiknya tampak sendu. Matanya tampak merah, seperti habis menangis. Dia, Agil Salsabila, kekasih Fori, yang juga warga desa tersebut.

Agil sapaan kesehariannya, merupakan mahasiswi semester IV Fakultas Dakwah UIN Raden Fatah Palembang. Dia bercerita, malam sebelum menghilang Fori sempat meneleponnya. "Kalau tidak salah sekitar pukul 18.44 WIB,” ucapnya.

Rupanya, saat itu Fori bertanya kapan Aqil pulang ke desa. “Saya bilang hari minggu (kemarin, red). Dia bilang rencananya mau mengajak orang tuanya ke rumah saya untuk melamar," beber Aqil. BACA JUGA : Rina: Suami Saya Berobat Jalan

Tentu saja perasaannya senang bukan kepalang mendengar pria pujaan hatinya akan datang melamar. Itu tandanya hubungan mereka yang belum genap setahun akan naik ke jenjang yang lebih serius. Tapi rasa bahagia itu berganti kesedihan karena di hari yang dijanjikan kemarin sang kekasih bukannya tak jadi datang.

Malah keberadaan Fori tak diketahui di mana saat ini. "Saya yakin Kak Fori masih ada dan pasti pulang,” tegas Aqil mantap seperti berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Setahunya, Fori tak punya musuh selama ini.

“Dia baik kepada semua orang," tambahnya. Setidaknya, kebaikan itulah yang dia rasakan selama menjalin hubungan pacaran dengan Fori selama ini. Karena itulah Aqil tidak percaya adanya dugaan kalau Fori diculik orang jahat. "Musuh saja tidak ada. Tidak mungkin lah diculik," ujarnya sambil menahan air mata agar tak menetes dengan jari-jari tangannya.

Karenanya dia terus berdoa dan berharap Fori bisa segera ditemukan. Pulang ke rumah dalam keadaan selamat dan memenuhi janji untuk melamarnya.

Di sudut terpisah, tampak Sukma, ibunda Fori yang kemarin mengenakan biru tua. Meski matanya terlhat sembab karena sedih, tapi dia berusaha senyum menyambut tamu yang datang untuk menghibur keluarganya.

Tangannya yang memegang tasbih yang terus bergerak. Sesekali bibirnya bergetar melafazkan sesuatu. Sejak sang putra dikabarkan hilang, Sukma stop dulu jualan nasi yang sehari-hari dilakoninya selama ini. Warung nasi yang berjarak sekitar 30 meter di depan rumah itu tampak tutup.

Sukma mengungkapkan, telepon anak bungsunya pukul 06.01 WIB pada Jumat pagi itu adalah telepon terakhir.  Dalam pembicaraan tersebut, Fori  mengaku dalam perjalanan pulang. Saat itu dia masih berada di masjid. "Tapi tidak cerita di masjid mana. Yang jelas dalam perjalanan pulang ke sini," ujarnya.

Bagi dia dan keluarganya, Fori anak kebanggaan. Penurut  dan tidak pernah bertingkah neko-neko. Saat masih kuliah di Poltekkes Palembang, Fori sering diajak dosennya dalam bertugas.

Begitu selesai kuliah, langsung bekerja di RS Pertamina Prabumulih. “Dia rutin menyisihkan uang untuk kami di desa. Kalau lagi pulang, seluruh keponakannya semuanya ditraktir. Dia tidak pelit," tutur wanita ini. Salah satu kebiasaan Fori, tak ketinggalan salat duha.  "Selesai salat, dia sering menelepon. Karena itu, batin saya mengatakan, dia masih hidup," tandasnya. BACA JUGA : Tolak Pemira Ketua BEM Versi Rektorat

Informasi dari Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi SH SIK MH, jajaran Polsek Gunung Megang telah mendapat laporan hilangnya Fori, yang memiliki tinggi badan 162 cm. Ada bekas luka di kepala sebelah kiri.

"Pakaian terakhir yang digunakan sebelum hilang adalah jas hujan warna krem, kaus oblong warna hitam, celana panjang hitam dan mengendarai Honda Spacy warna hitam BG 3285 DY," ungkapnya.

Rupanya, Kamis (23/2) sekitar pukul 13.00 WIB, Fori berangkat dari mes klinik Perta Medica Prabumulih, hendak pulang ke Dusun I Desa Benuang, PALI. "Sekitar pukul 18.30 WIB, Fori menghubungi keluarganya sedang di Masjid Al Amin, Desa Belimbing Jaya untuk menginap karena saat itu sedang hujan deras," tutur Kapolres.

Jumat usai subuh, Fori kembali menghubungi keluarganya akan pulang ke PALI sampai kemudian viral kalau pria itu tak kunjung tiba di rumahnya. "Ada laporan warga Belimbing menemukan barang berupa tas dan sepatu yang diduga milik Fori, dan itu sudah kami cek," jelasnya. Saat ini, hilangnya Fori masih dalam penyelidikan.

“Nomor handphone Fori sempat aktif Sabtu sore, tapi menggunakan handphone yang berbeda,” tambahnya. Informasi terbaru yang berhasil dihimpun, Fori ikut salah satu trading saham. "Di email m-Banking yang bersangkutan, pada jumat pagi dan siang ada laporan transaksi sesuai dengan informasi dari pihak keluarganya," terangnya.  Polisi akan memanfaatkan informasi sekecil apapun untuk melacak keberadaan Fori. (*/way)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan