https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Listrik Dua Desa Tetap Menyala, Memanfaatkan Energi Baru Terbarukan

TEKNOLOGI PLTMH : Perwira Pertamina menjelaskan teknologi PLTMH off-grid bantuan Kilang Pertamina Plaju lewat program TJSL DEB kepada warga dusun.-foto: ist-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Provinsi Sumatera Selatan punya potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang melimpah. Data Kementerian ESDM, Sumsel saat ini memiliki potensi EBT 21.032 Mega Watt (MW) dengan kapasitas energi yang sudah dihasilkan 989,12 MW atau sekitar 4,7 persen.

Dari Potensi EBT itu, Sumsel punya potensi energi minihidro dan mikrohidro sebesar 448 megawatt (MW) dan energi surya 17,23 Gigawatt (GW), tersebar di beberapa kabupaten, seperti Muara Enim dan Lahat. Dua desa di dataran tinggi Sumsel, yakni Dusun Rantau Dedap di Desa Segamit, Muara Enim, dan Dusun Selpah Desa Singapure, Lahat, tak terpengaruh dan tetap menikmati aliran listrik dari EBT dengan memanfaatkan potensi alam.

Sekretaris Desa (Sekdes) Singapure, Viktor mengatakan aktivitas warga di Dusun Selpah didukung energi listrik yang dihasilkan dari PLTMH dan PLTS. “Panel listrik kita dari PLTMH dan PLTS tetap hidup,” kata dia, kemarin.

Listrik yang dihasilkan PLTMH terinstalasi di Dusun Selpah, memiliki daya sebesar 10 kilowatt (kW) dan mampu menerangi 22 rumah warga dusun yang terletak di perbukitan. Dengan memanfaatkan aliran sungai deras di desa tersebut, diolah menjadi energi listrik dengan teknologi PLTMH off-grid yang dibantu Kilang Pertamina Plaju lewat program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Desa Energi Berdikari (DEB), bekerjasama dengan Dosen Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP).

Selain PLTMH, di desa ini juga terinstalasi 1 PLTS off-grid berkapasitas 2,2 kW yang dimanfaatkan BUMDes untuk mendukung warga desa yang menjalankan usaha kopi. PLTS ini tak hanya mengurangi emisi hingga 2.730 kg CO2 eq, tetapi juga menghemat biaya listrik hingga Rp4 juta per tahun. Hal ini merupakan salah satu langkah akselerasi transisi EBT yang merata dengan mengoptimalkan sumber daya energi lokal.

BACA JUGA:Ratusan Lampu Merkuri di Banyuasin Diganti LED, Tagihan Listrik PJU Turun 20 Persen

BACA JUGA:Bantu Warga, 2 Polres Salurkan Air Bersih, Kepada Warga yang Terdampak Listrik Padam

Hal yang sama berlaku di Dusun Rantau Dedap, Desa Segamit, Kecamatan Semendo Darat Ulu. Desa tertinggi di Sumsel itu memiliki 3 titik PLTMH off-grid dengan total kapasitas daya listrik yang dihasilkan 18 kW dan mampu menerangi 53 rumah warga untuk aktivitas sehari-harinya.

Kilang Pertamina Plaju, perusahaan pengolahan migas dan petrokimia di Plaju, Kota Palembang, berkomitmen mendorong realisasi EBT di Provinsi Sumsel. Sejalan dengan misi Pertamina sebagai pemimpin transisi energi, mendorong terciptanya ekosistem energi berkelanjutan (sustainability), sehingga visi Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 tercapai.

Area Manager Communication, Relations, & CSR PT Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju, Siti Rachmi Indahsari mengatakan aksi nyata ini wujud Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) perusahaan dalam mendukung upaya percepatan elektrifikasi nasional.

“Persoalan yang dihadapi selama ini kurangnya aliran listrik di wilayah Desa Singapure (Lahat) dan Segamit (Muara Enim) dalam menunjang aktivitas sehari-hari serta kegiatan perekonomian masyarakat,” ucap Rachmi.

Ia mengatakan, ikhtiar penyediaan akses EBT diharapkan dapat menghidupkan roda perekonomian dan sosial di masyarakat, serta mendukung pencapaian ESG perusahaan. “Inilah ikhtiar yang Pertamina lakukan, untuk mendorong pemerataan energi guna menghidupkan roda perekonomian dan sosial di masyarakat,” ujarnya.

BACA JUGA:Listrik Padam, Warga Kertamukti Terima Bantuan Air Bersih dari Polsek Air Sugihan

BACA JUGA:Mati Listrik 2 Hari, Polres Prabumulih Sediakan Air Bersih untuk Warga Patih Galung

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan