Ajang Silahturahmi, Munculkan Nilai Luhur Ajaran Buddha
PUNCAK: Vihara Maitribhumi menutup puncak peringatan Tri Suci Waisak tahun 2668 NE6/2024 dengan menggelar Dharmasanti. (adi fatriasnyah)--
Palembang, SUMATERAEKSPRES.ID - Puncak peringatan Hari Trisuci Waisak tahun 2668 NE6/2024 yang digelar oleh Vihara Maitribhumi beberapa waktu lalu berjalan khidmat. Bahkan ratusan umat dari berbagai daerah di Kota Palembang datang untuk merayakannya.
Tidak hanya itu, pelaksanaan Dhamasanti tersebut dihadiri langsung Pembimas Agama Buddha Kanwil Kemenag Sumsel, Aris Cahyanto.
BACA JUGA:Peace Walk Tutup Perayaan Waisak
BACA JUGA:Dharmasanti Waisak, Tampilkan Gelaran Seni
Di samping itu, hadir Sekwil Sagin Wilayah Sumsel Babel dan Bengkulu, Ketua Permabudhi Sumsel Izen SE.SPfB, Ketua Permabudhi Kota Palembang Sukartek, lalu Tokoh Agama Buddha, Hindra Lili, Wakil Ketua Samtha Bhadra Arjuna, Ketua Vihara Maitribhumi Alamsyah.
"Dharmasanti merupakan puncak dari perayaan Hari Trisuci Waisak. Sebelum ini berbagai rangkaian acara juga telah kami laksanakan termasuk puja bakti detik siddhi.
Untuk rangkaian acara ini dimulai dengan pradaksina yakni mengelilingi objek tertentu sembari berjalan dan sikap Anjali. Dilakukan searah jarum jam sebanyak tiga kali sambil membaca varita," ungkap Ketua Vihara Maitribhumi, Alamsyah belum lama inu.
Pradaksina, katanya, bertujuan untuk memunculkan nilai luhur yang ada di dalam bathin semua umat.
Yang mana, selama pelaksanaan pradaksina, dilakukan untuk merenungkan bagaimana guru agung yakni Buddha Gautama tidaklah mudah dalam hal mencapai kebuddhaan. Sehingga hal ini jua sebagai wujud apresiasi dan memunculkan nilai luhur di dalam diri.
" Selama pradaksina tersebut dalam diri akan muncul kesabaran, ketulusan, sikap ikhlas dan mudah dinasehati serta tidaklah sombong. Hal ini yang harus dimunculkan selama perayaan Hari Trisuci Waisak.
Makanya dalam agama Buddha dikatakan bahwa memutari tempat suci sambil meditasi, artinya memunculkan nilai luhur dalam batin kami tidak hanya semata mata konsentrasi.
Selepas pradaksina dilanjutkan baca dhammapada, puja bhakti Waisak dan juga penampilan seni Budhayana," ulasnya.
BACA JUGA:Waisak: Merayakan 3 Peristiwa Besar Sang Buddha Gautama, Refleksi dan Penghormatan atas Ajaran-Nya