Bermuatan 75 Ton Pupuk Dolomit, Kapal Jukung MS Kirana Karam di Perairan Jalur 19 Diduga Tabrak Tonggak
PINDAHKAN PUPUK: Kapolsek Muara Padang AKP Sugeng Sarwan, mengawasi proses pemindahan pupuk dari kapal jukung MS Kirana yang karam di perairan Jalur 19, Muara Padang, Banyuasin. -FOTO: POLSEK MUARA PADANG-
*Jukung MS Kirana di Perairan Jalur 19
BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID – Kapal jukung MS Kirana yang karam di perairan Jalur 19, Desa Sumber Makmur, Kecamatan Muara Padang, Banyuasin, belum berhasil dievakuasi. Baru muatannya sebanyak 1.500 karung/sak pupuk Dolomit yang terendam air, masih berusaha diselamatkan.
Kapolsek Muara Padang AKP H Sugeng Sarwan SH, Jumat sore, 7 Juni 2024, mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), memantau proses pemindahan pupuk ke kapal jukung lain. “Diduga (karam) akibat menabrak tonggak yang ada dalam sungai,” kata Sugeng, kemarin.
Kata Sugeng, kapal jukung MS Kirana itu berangkat dari Simpang PU Banyuasin, Selasa, 4 Juni 2024, sekitar pukul 14.00 WIB. Sementara kecelakaan tunggal itu terjadi Rabu, 5 Juni 2024, sekitar 16.30 WIB.
“Fauzi, nakhoda jukung tidak melihat (ada tonggak). Karena keadaan air sungai dalam kondisi pasang,” sebut Sugeng. Sehingga lambung kapal jukung robek, terjadi kebocoran. Air masuk ke dalam kapal dan tenggelam.
BACA JUGA:Polres Muara Enim Bantu ke Ponpes
BACA JUGA:Gaji Ke-13 Dipastikan Cair Minggu Depan
Menurut Sugeng, Sudewo selaku pemilik kapal jukung MS Kirana, sedang mengevakuasi muatan pupuknya ke kapal jukung lain. “Kami melakukan penjagaan, karena posisi kapal jukung belum terangkat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Polairud Kombes Pol Andreas Kusmaedi MM, mengatakan kapal jukung yang tenggelam di perairan Jalur 19 Kecamatan Muara Padang, itu membawa sebanyak 75 ton pupuk Dolomit.
“Sampai saat ini posisinya masih terdampar di dasar sungai, karena air pasang," katanya, pagi kemarin. Kapal jukung MS Kirana itu berlayar dari Jembatan PU Banyuasin, hendak menuju ke Jalur 23.
Ketika masuk perairan Jalur 19, kapal yang dinakhodai Fauzi itu sempat mengalami kerusakan sebelum melintasi Jembatan 3. Lalu tenggelam di TKP. "Air sudah mulai masuk ke palka, nakhoda dan ABK langsung melompat keluar untuk menyelamatkan diri," sebut Andreas.
Ditaksir akibat tenggelamnya MS Kirana beserta muatannya itu, mengakibatkan kerugian materi sebesar Rp50 juta. Di bagian lain, adanya kapal jukung karam di wilayah Jalur 19, Perairan Kecamatan Muara Padang, Kabupaten Banyuasin, itu pertama kali dikabarkan Triyono Junaidi.
Mantan jurnalis senior Sumatera Ekspres itu memposting video pada akun Facebook miliknya, Kamis, 6 Juni 2024. “Tadi sore sekitar pukul 16.00 WIB kebetulan sedang lewat menumpang speedboat, saat melintas di Jalur 19 Muara Padang melihat ada jukung tenggelam,” ungkapnya, saat dihubungi Sumatera Ekspres.
Dari informasi yang diperolehnya, jukung tersebut bermuatan pupuk. Diperkirakannya tidak ada pupuk yang terselamatkan, karena jukungnya tinggal terlihat atap saja. “Informasinya kapal jukung itu sudah tenggelam sejak Rabu (5/6),” tambah Kang TeJe, sapaan akrabnya.