Sampah dan Bambu Hambat Pencarian Satria di Sungai Mesat, Basarnas Libatkan Alat Berat dan Relawan
Pencarian Satria bocah empat tahun yang tenggelam di Sungai Mesat memasuki hari keempat. Kali ini Basarnas Kota Lubuklinggau melibatkan satu unit alat berat dan ratusan relawan untuk memindahkan sampah yang menyulitkan pencarian. -Foto: Zulkarnain/Sumateraekspres.id-
"Untuk radius pencarian kita perluas menjadi 5 Km, karena semalam aliran sungai sempat naik kembali. Ini masuk pencarian di hari ke empat, dan kita berharap bisa segera diketemukan," bebernya.
Sementara itu disekitar lokasi, juga didapati sejumlah relawan dari dinas lingkungan hidup dan sejumlah komunitas lainnya.
BACA JUGA:Ombak Hantam Ketek, 1 Hilang Tenggelam
BACA JUGA:Bersiap Evakuasi Sejak Malam, Air Sungai Mesat Meluap, Kakak Selamat, Adik Tenggelam
Ratusan relawan itu ikut melakukan pembersihan rumpun bambu dari aliran sungai secara gotong royong.
Kepala Dinas Perkim Kota Lubuklinggau, Febrio Fadilah mengkonfirmasi jika mereka sudah menurunkan satu unit alat berat untuk membantu proses pembersihan aliran sungai itu.
Menurutnya, tertutupnya aliran sungai kesat akibat sampah dan tumpukan bambu, kondisi itu mengakibatkan aliran sungai menjadi dangkal dan mempersulit dalam proses pencarian.
"Petugas kebersihan ini juga kita kerahkan, sudah beberapa hari. Sebetulnya mereka khusus untuk bagian pembersihan jalan jalan protokol. Tapi karena ada insiden ini, kita turut bantulah," jelasnya.
BACA JUGA:Jasad Hanafia Ditemukan 24 Km dari Lokasi Tenggelam, Begini Kronologisnya!
Pihaknya juga berharap, agar masyarakat bisa mengambil hikmah terkait pendangkalan aliran sungai agar tidak membuang sampah di aliran sungai.
"Untuk masyarakat tolong dijaga aliran sungai, jangan buang sampah ke sungai," tutupnya.