Jadwal Ulang 10 Operasi
CEK PERALATAN: Pegawai mengecek kondisiperalatan medis pascakembali normalnya distribusilistrik PLN, kemarin (5/6). FOTO: NENI/SUMEKS--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Mohammad Hosein Palembang, yang jadi rujukan sejumlah provinsi tetap berjalan saat terjadi blackout yang melanda wilayah Sumsel dan beberapa provinsi lain.
Dr Rahmadian MKM, Direktur Layanan Operasional RSUP dr Mohammad Hoesin mengatakan, untuk pelayanan rawat jalan dan rawat inap telah dilakukan maksimal.
BACA JUGA:RSMH Pastikan Layanan Pasien Tetap Optimal dengan Enam Genset
BACA JUGA:Sumsel Masuk 3 Besar Wilayah dengan Kasus Kebutaan Tertinggi, RSMH Gelar Operasi Katarak Gratis
"Kami berkoordinasi dengan PLN untuk menyiapkan genset sampai pukul 02.55 dini hari, hingga listrik PLN benar-benar stabil. Alhamdullilah pagi ini (kemarin pagi), sudah normal kembali," katanya, kemarin (5/6).
Pasca terjadinya gangguan kelistrikan, pihaknya melakukan pengecekan semua alat. "Kita sudah perintahkan kepala unit untuk mengecek semua, baik alat medis maupun non medis. Yang nantinya kita akan evaluasi," jelasnya.
Ada kejadian ini juga akan dievaluasi. “Kapasitas genset RSMH 3500 KVA sebenarnya cukup. Tapi karena listrik tidak stabil, hidup mati-hidup mati tadi (Selasa) malam, akhirnya kami putuskan standby genset," jelas dia.
Menurut dr Rahmadian, selama listrik PLN padam, layanan CT Scan dan MRI ditiadakan. Namun untuk layanan lain berjalan normal. Misalnya Hemodialisa(HD).
"Agar beban tidak berat, kita lakukan separuh. Begitu genset sudah normal, dilakukan semua. Total ada 60 pasien yang HD per hari,"jelasnya.
Alat CT Scan distop saat listrik tidak normal karena akan berdampak membuat stres pasien. "CT Scan ini, saat listrik PLN normal saja pasien kadang stres. Apalagi listrik tidak stabil," ucapnya. Namun, unuk layanan rontgen tetap berjalan.
BACA JUGA:Gagal Ginjal Masuk Penyakit Terbanyak, Pasca Lebaran di RSMH Palembang
BACA JUGA:IGD RSMH Buka 24 Jam, Stanby Dokter Spesialis Jaga
Ditambahkan dr Rahmadian, khusus operasi elektrik juga ditunda, karena akan berisiko alat tidak maksimal. "Tapi ini semua pasien yang di jadwal bukan pada pasien darurat,"jelasnya.
“Pasien Graha tidak ada yang batal jadwal operasi. Namun, di Instalasi Bedah Sentral (IBS) atau ruang operasi ada 10 yang batal. 2 karena kondisi pasien, 8 karena gangguan listrik.