Kisah Gua Putri dan Putri Yang Disumpah Sipahit Lidah

Wisata Gua Putri di Kabupaten OKU. Foto:Ist/Sumateraekspres.id--

BATURAJA, SUMATERA EKSPRES.ID - Warga yang tinggal di Provinsi Sumsel mungkin tak asing dengan wisata Gua Putri di Kabupaten OKU. Namun ada kisah menarik cerita rakyat mengenai Gua Putri dan Putri Dayang Merindu.

Konon batu besar di tengah Sungai Ogan sebelum masuk Gua Putri merupakan penjelmaan sang putri.

Alkisah dulu ada perkampungan bernama Dusun Padang Bindu. Dusun ini  subur, makmur tentram dan damai.

Sebuah anak sungai yang mengalir di Dusun Padang Bindu ini oleh penduduk setempat diberi nama Sungai Sumuhan. Aliran airnya bermuara ke Sungai Ogan. airnya yang jernih tenang sekali-kali terlihat bergelombang dengan riak yang berkejar-kejaran.  

Dusun Padang Bindu mempunyai seorang raja yang sangat dihormati dan disegani oleh penduduk.

BACA JUGA:PT Semen Baturaja Raih Dua Penghargaan di TOP CSR Awards 2024

BACA JUGA:Polisi di Baturaja Tangkap Penadah dan Pelaku Pencurian di Kontrakan, Nih Tampang Keduanya!


Dialah Raja Balian. Sosok penuh karisma yang begitu diagungkan, menjunjung tinggi harkat kehidupan sesama lapisan masyarakat. sebagai seorang raja, dia tidak segan-segan turun secara langsung melihat denyut kehidupan rakyatnya.

Sang raja dikarunia putri dalam kehidupannya. Seorang gadis cantik yang beranjak dewasa, membuat seluruh negeri bersuka cita.

Putri itu bernama “Putri Dayang Merindu”. Sifatnya polos, lugu, dan bersahaja, walaupun dia seorang putri raja. Kecantikan wajahnya tidak membuatnya sombong dan angkuh. tutur sapanya begitu lembut dan menyentuh pada setiap orang periang dan selalu rajin membantu orang yang membutuhkan.
 
Putri Dayang Merindu mempunyai sahabat dua ekor harimau besar. Kemanapun dia pergi, dua ekor harimau selalu menjaganya.

BACA JUGA: Hendak Pergi PKL ke Ramayana Plaza Baturaja, Pelajar SMKN 1 OKU Tewas Tersambar Kereta Api, Ibunya Histeris

BACA JUGA:Transaksi di Rumah Kosong, Pengedar Sabu di Baturaja Kena Ciduk Polisi, Nih Tampangnya!
Persahabatan itu timbul saat sang putri menolong harimau tersebut di hutan. Suara yang meminta tolong. Perasaan kasihan membawa sang putri untuk mencari asal datangnya suara itu. Sesampainya di sumber suara, Putri Dayang Merindu melihat dua ekor harimau yang masuk perangkap para pemburu.

 Melihat sorot mata dan tatapan yang memelas dari kedua ekor harimau membuat rasa iba dihati sang putri. Kedua ekor harimau itu dibebaskan dari jerat perangkap dan diobati.

Suatu hari Putri Dayang Merindu turun ke sungai mencuci pakaian dan mandi. Secara kebetulan hari itu sang putri tidak menjumpai seorangpun teman. Untuk mengusir sunyi sang putri bersenandung sambil mencuci, ditemani dua ekor harimau sahabatnya yang berada tidak jauh darinya. Ini lah awal mula datangnya bencana yang tak terduga.

BACA JUGA:Transaksi di Rumah Kosong, Pengedar Sabu di Baturaja Kena Ciduk Polisi, Nih Tampangnya!

BACA JUGA:Pemkab OKU Timur Distribusikan Air Bersih untuk Korban Banjir di Baturaja, Ini Kata Kepala BPBD OKU Timur!
Dari kejauhan terlihat ada sebuah rakit yang tengah menyusuri aliran Sungai Ogan. Secara kebutulan rakit itu menuju kearah sang putri.

Dia adalah seorang pengembara yang secara tak sengaja mendengar senandung sang putri. Kemudian sang pengembara membawa rakit nya menepi di pinggiran Sungai Ogan.

Jiwanya begitu tergoda untuk mengetahui dan mencari dimana datangnya suara senandung itu. Hatinya sudah terpaut pada pemilik suara merdu yang didengarnya. Walaupun dia tidak tahu siapa gerangan pemiliknya, melalui pinggiran dia melangkah kearah datangnya suara.

Dari kejauhan, dibalik pepohonan, si pengembara melihat ada seseorang gadis yang bersenandung sambil mencuci. Langkah kakinya sempat terhenti, begitu sang gadis tidak sendirian. Sang gadis ternyata ditemani dua ekor harimau. Sang pengembara dengan gagah menampakkan dirinya.

Rambutnya yang panjang sebatas pundak di permainkan angin. Tubuhnya tinggi dan kekar. Wajahnya tampan, namun terkesan kaku dan angker. Sorot matanya yang tajam memandang gadis itu.

BACA JUGA:Semen Baturaja Raih Pendapatan Bersih Rp406,5 Miliar di Kuartal I/2024

BACA JUGA:Polsek Baturaja Timur Gulung 2 Pelaku Spesialis Curat dan Curanmor, Ini Tampangnya!


Suara kedua ekor harimau mengaung dengan keras, seolah olah ingin memberi tahu kepada Putri Dayang Merindu ada sesuatu yang tak di inginkannya. Kedua harimau bergerak dengan liar kesana kemari dengan gelisah. Sang putri hanya tersenyum dan berusaha menenangkan kedua sahabatnya.  

Kembali kedua harimau itu mengaum dengan keras, sambil melihat kesatu arah tepat di belakang Putri Dayang Merindu. Dengan rasa penasaran sang putri membalik tubuhnya melihat kearah belakang, tetapi sang putri tidak melihat sesautu yang patut untuk di curigai.

Dibelainya kedua ekor harimau itu dengan lembut. Putri Dayang Merindu tersenyum manis untuk menenangkan kedua sahabatnya dan sang putri melanjutkan aktivitasnya.  
Pengembara itu pun memberanikan diri untuk menyapa. “Duhai putri jelita, maafkan kedatangan hamba, jika mengganggu kedamaian tuan putri.

BACA JUGA:Penyidik Kejati Sumsel Melakukan Pengembangan Kasus Korupsi Distribusi Semen di PT Semen Baturaja

BACA JUGA:Ini 3 Korban Bus Putra Sulung Ditabrak KA di OKU Timur yang Dirawat RS DKT Baturaja, 1 Korban di Ruang ICU


Kalau berkenan boleh hamba bertanya, siapakah gerangan tuan putri nan jelita ? ”. Lembut terdengar sapa si pengembara, tetapi tetap saja membuat sang putri gadis terkejut.

Putri Dayang Merindu menyadari bahwa dihadapannya telah berdiri seorang laki laki tak dikenalnya. Perasaan takut singgah dihatinya, apalagi keadaan ditepian sungai begitu sunyi dan senyap. Ketakutan erat membelenggu dirinya ketika Putri Dayang Merindu mengetahui kedua harimau sahabanya tidak ada di dekatnya.

Putri Dayang Merindu memejamkan mata untuk mengusir rasa takut. Melihat sang gadis yang gemetar ketakutan, sang pengembara hanya tersenyum.

“Duhai puteri jelita, maafkan keadaan hamba, jika mengganggu kedamaian tuan putri. Kalau berkenan boleh hamba bertanya, siapakah gerangan tuan putri nan jelita ?”. Lembut terdengar sapa si pengembara untuk kali kedua.

Senyum si pengembara di mata Putri Dayang Merindu terlihat begitu angker dan menakutkan, sehingga lidahnya terasa keluh dan tubuhnya semakin gemetar.
Karena sapa dan tegur tak dibalas pengembara merasa kesal. Akan tetapi dia tetap mencoba lagi, kembali dia menyapa sang gadis itu.

“ Duhai putri jelita….! tolong jawab sapa hamba ini, janganlah tuan putri merasa takut, hamba hanya sekedar ingin tahu siapakah gerangan nama tuan putri ?”
Putri Dayang Merindu  semakin ketakutan sekujur badannya gemetar dan keringat dingin membasihi tubuh. Karena merasa takut sang putri hanya tertunduk diam, tiada sepatah katapun terucap.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan