https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Bersaing Produk Euro 4

*Brand Otomotif Usung Fitur Unggul

 

PALEMBANG – Sejak April 2022, Pemerintah telah mewajibkan seluruh mobil mesin diesel di Indonesia menggunakan standar emisi Euro 4 (standar Eropa). Upaya ini salah satunya untuk menekan emisi dan polusi udara yang mencemari lingkungan. Beberapa brand otomotif  pun sudah meluncurkan produk Euro 4 memenuhi standar yang diwajibkan Pemerintah serta bersaing merebut pasar, terutama untuk kendaraan truk, seperti Mitsubishi, Hino, dan Isuzu.

            Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) telah memigrasi produk truknya dari Euro 2 ke Euro 4. Dengan teknologi Euro 4, emisi gas buang kendaraannya pun menjadi lebih ramah lingkungan dan di bawah batas zat pencemar udara. Standar emisi Euro 4, yakni CO: 0,50 g/km HC+NOx: 0,30 g/km NOx: 0,25 g/km PM: 0,025 g/km, lebih rendah dibanding batas emisi Euro 2, CO: 1,00 g/km HC + NOx: 0,70 g/km PM: 0,08 g/km.

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), selaku distributor resmi kendaraan niaga MFTBC di Indonesia, telah secara resmi memasarkan jajaran produk Euro 4, yakni 15 varian Canter dan 14 varian Fighter X. Keduanya mewarisi DNA “Colt Diesel”, produk kendaraan niaga terlaris di Indonesia, Colt Diesel dan Fighter berganti nama menjadi Canter dan Fighter X.

BACA JUGA : Gua Batu Napalicin Mulai Digarap

Truk medium yang diluncurkan awal tahun 2022 ini, masing-masing memiliki mesin 4V21 dan mesin 6M60 dengan teknologi Common Rail yang dapat menghasilkan tenaga mesin maksimal, torsi lebih tinggi di range RPM yang lebih panjang, sehingga performanya lebih optimal. Selain itu, teknologi Exhaust Gas Recirculation, Positive Crankcase Ventilation, dan Diesel Oxidation Catalyst Muffler mampu menurunkan kadar emisi NOx (Nitrogen Oxide) sehingga emisi gas buang kendaraan lebih ramah lingkungan.

Peluncurannya menjadi bukti komitmen Mitsubishi mendukung pengurangan emisi GRK maupun karbon di Indonesia yang makin kritis, melalui kendaraan niaga yang lebih ramah. General Manager (GM) Commercial PT Berlian Maju Motor (BMM) Kertapati Palembang, Nanang Kusim menjelaskan produk Canter dan Fighter X telah mendapat respon konsumen yang sangat bagus di Provinsi Sumsel. Ditunjang tingginya harga komoditas, baik sawit maupun batubara membuat permintaan truk Euro 4 yang diproduksi sejak April 2022 ini semakin besar. “Sebulan rata-rata kita bisa menjual sebanyak 180 unit truk di Sumsel. Penggunanya dari berbagai sektor, terutama pertambangan batubara, perkebunan, dan material,” ujarnya.

Keberadaan dua truk ini juga telah mampu menguasai pasar di kelasnya, yakni Canter dengan market share 60 persen dan Fighter X sekitar 30-an persen. “Dibanding produk Euro 2, tentu saja produk Euro 4 ini lebih unggul, terutama dari sisi gas buang yang lebih ramah lingkungan. Ada komponen yang disematkan sehingga bisa mengurangi emisi karbon. Untuk konsumsi BBM, pemakaian Bio Solar juga sangat oke,” bebernya. Bahkan truk Mitsubishi terkenal “Raja Overload” saking banyak pengguna yang ingin mengefisiensi BBM maupun mobilitas atau pengangkutan barang. BACA JUGA : Sri Mulyani Remuk Hati

Sales Manager PT Persada Palembang Raya Cabang Palembang, Boan mengatakan pihaknya memasarkan sejumlah varian truk dan bus Hino, yakni Hino Dutro 300, Hino Ranger 500, Hino Profia 700, dan Hino Bus. “Penetrasi pasar Hino di Sumsel selama ini sudah optimal, karena sebulan kita bisa jual sebanyak 85 unit kendaraan,” terangnya. Tahun 2022, pihaknya sendiri berhasil bukukan penjualan 1.023 unit all varian dan ditarget 2023 bisa tembus 1.300 unit.

            “Pasar yang kita bidik, meliputi sektor tambang batubara, perkebunan, ekspedisi barang. Kita tahu Sumsel ini backbone-nya memang pertambangan dan perkebunan, makanya Hino banyak masuk ke sana sesuai kebutuhan pasar. Permintaannya sangat tinggi, terutama kategori medium duty truck,” ujarnya. Di market Sumsel, Hino Ranger juga mampu menguasai pasar dengan share mencapai 60 persen.

            Kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan ketangguhan produk Hino sebenarnya juga lumrah, karena di Indonesia Hino sudah hadir pertama kali sejak tahun 1967. Saat itu Pemerintah Jepang mengirim 150 unit Hino Bus BT51 untuk Pemerintah Indonesia. “Kemudian pada tahun 1982 barulah berdiri PT Hino Indonesia Manufacturing, sehingga eksistensinya tercatat sudah 40 tahun Hino di Indonesia,” cerita Boan.

            Di Provinsi Sumsel, penetrasi Hino berlangsung sejak tahun 2000-an, makanya brand awareness produk ini, khususnya bagi pelaku usaha sangat kuat. Apalagi sekarang semua produk Hino telah mengadopsi teknologi mesin Euro 4 yang emisi gas buangnya ramah lingkungan. “Untuk cabang kita sekarang ada dua di Palembang, satu di Lahat, dan Maret 2023 nanti buka cabang baru di Sungai Lilin dan Pali,” bebernya.

            Pihaknya berusaha mendekatkan diri kepada konsumen, supaya kebutuhan pelanggan terutama untuk urusan after sales menjadi lebih gampang. “Tak hanya harga kendaraan yang kompetitif, emisinya ramah lingkungan, konsumsi BBM hemat, tangguh di segala medan, dan layanan servisnya mudah,” sebut Boan. Yang juga sangat penting, lanjut Boan, safety di jalan karena truk Hino disematkan beberapa fitur keselamatan berkendara. BACA JUGA : Kehilangan Maestro Gitar Batanghari Sembilan 

Seperti memiliki pengereman ABS (anti-lock braking system) dimana daya cengkram ban tetap baik saat rem mendadak. Ada fitur DRL (daytime running light) LED yang memancarkan cahaya dan meningkatkan visibilitas truk bagi pengendara lain, serta cabin tilt safety memastikan kabin terkunci dengan benar.

Regional Service Head Sumbagsel Astra Isuzu, Frizon S Naibaho mengatakan sebelum Euro 4 diwajibkan, Isuzu telah 10 tahun lebih dulu menerapkan teknologinya. “Sudah pasti layanan purna jurnal Isuzu untuk implementasi Euro 4 sudah sangat siap sejak dulu,” ungkapnya. Karenanya, ketika mobil Euro-2 Isuzu dimigrasikan seluruhnya ke Euro 4 tak lagi menjadi kendala. “Baik servis maupun sparepart yang kita gunakan sebelumnya, 80 persen mirip dengan layanan purna jual Euro 4, sehingga adaptasi kami cepat. Konsumsen tak perlu khawatir soal perawatan berkala dan ketersediaan sparepart,” ujarnya.

Implementasi Euro 4 ini misalnya saat servis penggunaan alat komputerisasi untuk pengecekan mobil. “Kalau Euro 2 kan pengecekan manual, sekarang Euro 4 kami sudah komputerisasi lebih praktis dan sensornya cepat mendeteksi problem. Tinggal colokan ke engine control model-nya, semua masalah kendaraan terbaca di komputer terutama terkait electrical mesin,” bebernya.

Karena Isuzu tergolong pionir, banyak konsumen lebih percaya dan punya minat yang tinggi menggunakan produk Euro 4 Isuzu. “Konsumen rata-rata sudah tahu jika kita lebih dulu menggunakannya di Indonesia. Tak heran jika sekarang kita bisa jual ratusan unit,” imbuhnya. Selain itu layanan purna jual Euro 4 tak hanya berlangsung di bengkel, Isuzu punya BIB yang menjangkau seluruh wilayah Sumsel, tanpa batasan jarak. “Untuk emergency dimana saja bisa kami layani dengan BIB, bahkan dini hari sekali pun kami ready on call,” tutupnya. (fad)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan