Sopir Truk Wajib Punya Kartu STID, Dispensasi Sampai 30 Juni, Pelabuhan Terapkan PTOS-M
MASUK PELABUHAN : Truk trailer masuk Pelabuhan Nonpetikemas Boom Baru Palembang. Saat ini sopir truk diwajibkan memilik Kartu STID setiap kali masuk pelabuhan untuk sterilisasi dan efisiensi.-Rendi-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Dari balik kaca truk trailer 20 kaki, Mahmud (45) melempar pandangan ke spanduk pengumuman di samping pintu gerbang Terminal Multipurpose Boom Baru Palembang, kemarin. Pelindo memberi peringatan kepada truk-truk transportir yang akan melakukan bongkar muat barang-barang logistik di pelabuhan.
“Kepada seluruh trucking yang berkegiatan di terminal multipurpose belum memiliki kartu STID (single truck identification number), diberikan dispensasi sampai tanggal 30 Juni 2024 untuk melakukan pengurusan kartu STID,” tulis pengumuman tersebut.
Mahmud tak terkejut karena sudah memiliki STID dan menggunakannya sejak tahun 2023. “Awalnya di terminal petikemas (TPK), sekarang Pelindo menerapkannya ke terminal nonpetikemas. Terhitung 1 April kemarin, jadi saya tinggal jalan saja,” akunya. Ia menyebut penggunaan STID jauh lebih praktis dibanding kartu akses sebelumnya (TID).
BACA JUGA:Pelindo Raih Sertifikat Proper Lingkungan
BACA JUGA: Pelindo Bangun Hub Logistik dan Rantai Pasok di Kuala Tanjung
Sekitar pukul 14.15 WIB, Mahmud masuk gerbang Terminal Multipurpose Boom Baru hari itu. Ia cukup men-tapping kartu STID, seketika portal gerbang terbuka.
Namun bukan soal kartu akses dan alat transaksi pembayaran pas pelabuhan saja, STID ini sistem elektronik yang mendata setiap truk guna menunjang truck booking system dan terminal operating system. Dengan begitu memudahkan identifikasi, monitoring, serta memacu produktivias layanan jasa kepelabuhan.
Makanya usai tapping, data nomor lambung truk Mahmud termonitor di layar petugas pengendali operasi terminal. Berikut jadwal masuk pelabuhan, tujuan kapal, waktu bongkar muat, barang-barang yang mau diangkut, hingga jam perkiraan selesai.
“Hari ini saya masih mengangkut beras impor Thailand dari pelabuhan ke Gudang Bulog. Sekali jalan membawa 20 ton beras,” terang Mahmud.
Diakuinya, sejak 2 tahun terakhir Pelabuhan Nonpetikemas Boom Baru yang dikelola Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) melalui anak perusahaannya PTP (Pelabuhan Tanjung Priok) Nonpetikemas Cabang Palembang banyak berbenah. Pelindo melakukan transformasi pelabuhan nonpetikemas menuju standarisasi dan digitalisasi pelabuhan yang paripurna (sempurna). STID salah satu poinnya.
BACA JUGA:Tutup Tahun 2023, Pelindo Regional 2 Tunjukkan Kinerja Positif
BACA JUGA:Bulog Gandeng Pelindo Tingkatkan Pelayanan Bongkar Muat Komoditas Pangan
Dalam prosesnya, SPMT juga mengimplementasikan PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurposes) di Terminal Multipurpose Boom Baru sejak 1 Januari 2024. PTOS-M membantu operator terminal mengelola berbagai kargo umum, curah kering, curah cair mulai dari perencanaan, pengoperasional, pemantauan, pelaporan.
STID terkoneksi pada sistem IT manajemen tersebut. Sistemisasi ini memperbaiki planning dan control, improvement traffic flow sehingga kegiatan bongkar muat maksimal dan efisien.