Kehilangan Maestro Gitar Batanghari Sembilan
PALEMBANG – Sahilin yang dikenal sebagai maestro gitar Batanghari Sembilan dari Palembang tutup usia di 69 tahun, kemarin (25/2). Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Drs Ratu Dewa MSi mengucapkan belasungkawa dan melayat ke rumahnya yang berlokasi di Jalan Pangeran Sido Ing Lautan, Lrg Kedukan Bukit II Nomor 617 RT 12/03, Kelurahan 35 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II, kemarin.
BACA JUGA : Galang Dana untuk PalestinaRatu Dewa berdoa di depan jenazah sang maestro seni pemantun gitar Batanghari Sembilan tersebut. Salihin terkenal lewat lagi berjudul Kaos Lampu dan Bujang Buntu. "Beliau sangat konsisten mengangkat dan memperkenalkan seni-seni daerah Sumsel,” katanya kepada Sumatera Ekspres. Semua masyarakat pasti kehilangan sosok maestro itu, karena beliau mampu berpantun, diiringi petikan gitar yang begitu merdu.
"Semoga Allah mengampuni segala dosa almarhum dan menerima segala amalnya," ucapnya. Anak sulung almarhum Sahilin, Saidini mengatakan bapaknya itu meninggal ba'da Subuh sekitar pukul 04.00 WIB, kemarin. “Bapak sebenarnya kondisinya sehat, bahkan sempat pentas di Desa Sungai Batang pada pertengahan Februari lalu. Bapak sosok yang sangat baik dan mencintai kesenian Sumsel," ucapnya.
Teman almarhum Sahilin, Siti Romlah mengaku pertama kali bertemu pada acara muda-mudi atau ningku'an di Kedukan Bukit II. “Beliau sosok orang baik dan mudah akrab, dikenal orang yang sangat bijaksana dan tidak pemarah. Kami tidak pernah berselisih selama ini," ucapnya. Almarhum Sahilin dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat Bukit Lama ba'da Zuhur, tepatnya pukul 14.00 WIB, kemarin. (yud/fad/)