Penerimaan Pajak Merosot, Namun Pemerintah Pastikan Pertumbuhan Ekonomi Tetap Stabil
Penerimaan Pajak Merosot, Namun Pemerintah Pastikan Pertumbuhan Ekonomi Tetap Stabil-Foto: Kemenkeu-
Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik, Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Desa, Dana Otonomi Khusus (Otsus), Dana Istimewa, dan Insentif Fiskal masing-masing terealisasi sebesar Rp147,5 triliun, Rp41,3 triliun, Rp40,6 triliun, Rp25,8 triliun, Rp1,6 triliun, Rp0,2 triliun, dan Rp0,5 triliun. Namun, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik belum disalurkan karena menunggu pemenuhan syarat salur.
Realisasi Pendapatan Negara mencapai Rp924,9 triliun, atau 33,0% dari target APBN, dengan penurunan sebesar 7,6% (yoy).
BACA JUGA:Bank Indonesia Catat Pertumbuhan Likuiditas Ekonomi Tetap Stabil pada April 2024
Penerimaan Pajak mencapai Rp624,19 triliun, yang mencakup 31,4% dari target. Mayoritas jenis pajak utama menunjukkan pertumbuhan positif, menunjukkan resiliensi aktivitas ekonomi nasional.
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp95,7 triliun, tumbuh sebesar 1,3% (yoy), didorong oleh penerimaan bea keluar yang tumbuh signifikan.
Realisasi PNBP mencapai Rp203,3 triliun, utamanya disumbang oleh peningkatan kinerja BUMN Perbankan, layanan K/L, dan satker BLU.
Realisasi pembiayaan anggaran mencapai Rp71,1 triliun, dengan pembiayaan utang sebesar Rp119,1 triliun (turun 51,2% yoy).
Meskipun terjadi penurunan, pemenuhan kebutuhan pembiayaan melalui utang tetap terkelola dengan baik.
Dengan demikian, hingga April 2024, APBN mencatat surplus sebesar Rp75,7 triliun, yang setara dengan 0,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan keseimbangan primer sebesar Rp237,1 triliun.
Perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan positif pada Triwulan 1 2024 sebesar 5,11% (yoy), namun risiko global seperti volatilitas harga komoditas dan dinamika geopolitik tetap perlu diantisipasi dan dimitigasi.
Peran APBN terus diperkuat dalam mendukung transformasi ekonomi, perlindungan masyarakat, serta pembangunan inklusif dan berkesinambungan.