Peneliti Ungkap Konsumsi Sayur dan Buah Dapat Pengaruhi Durasi Tidur

OPTIMAL: Konsumsi sayur dan buah yang banyak bikin tidur jadi optimalFOTO: Canva--

SUMATERAEKSPRES.ID-Selain menyehatkan, konsumsi sayur dan buah tenyata terbukti dapat membantu seseorang mencapai durasi tidur yang optimal.

Hal ini diungkapkan oleh sebuah penelitian yang dilakukan di Finlandia, baru-baru ini.

Mengulik laman Medical Daily, hasil penelitian yang diterbitkan pada jurnal Frontiers in Nutrition tersebut mengumpulkan data dari 5.043 orang yang menjadi responden National FinHealth 2017 Study di Finlandia. 

Para peneliti membagi tiga kategori pola tidur yaitu tidur pendek kurang dari 7 jam per hari sebanyak 21 persen, lalu tidur normal 7-9 jam per hari sebanyak 76,1 persen serta waktu tidur panjang dengan lebih dari 9 jam sebanyak 2,9 persen.

BACA JUGA:Dimana Ruh Berada Saat Tidur? Begini Penjelasan Menurut Al-Qur'an!

BACA JUGA:Mengapa Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur Penting Bagi Kesehatan? Ini Jawabannya!

Para peneliti juga mendapati kelompok orang yang tidur normal menunjukkan asupan buah dan sayuran yang lebih tinggi dari semua subkelompok buah dan sayuran dibandingkan dengan orang yang tidur pendek dan panjang.

“Intervensi yang difokuskan pada sub-kelompok buah-buahan dan sayur-sayuran yang memiliki hubungan yang jelas, seperti sayuran berdaun hijau dan sayuran buah-buahan dapat menyebabkan perubahan perilaku yang berdampak,” kata para peneliti dalam kesimpulannya.

Hasil penelitian tersebut juga memperlihatkan bahwa penurunan asupan buah dan sayur tertentu dikaitkan dengan lama dan pendeknya durasi tidur. 

Para peneliti juga menyimpulkan bahwa penyimpangan dari durasi tidur normal berkaitan dengan penurunan konsumsi buah dan sayuran, memperlihatkan perlunya mempertimbangkan pola tidur dalam intervensi pola makan.

BACA JUGA:Ternyata, Pola tidur Sehat Minimalkan Risiko Terkena Penyakit Jantung dan Stroke

BACA JUGA: Ingin Tahu Posisi Tidur yang Paling Baik, Ini Kata Ahli

Nutrisi yang baik bukan hanya menjamin kesehatan secara keseluruhan namun dapat meningkatkan kualitas tidur pula. 

Penelitian tambahan, khususnya studi longitudinal, dibutuhkan untuk lebih memahami keterkaitan tersebut dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat, terutama di wilayah dengan struktur populasi dan pola makan yang mirip dengan Finlandia.(lia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan