Makin Membahayakan, Kini Truk ODOL di Palembang Lewat Jalan Tikus
Keberadaan truk Overdimension/Overload (ODOL) semakin menjadi momok bagi warga Palembang. -Foto: Agustina/sumateraekspres.id-
"Jika jembatan timbang berfungsi dengan baik, truk-truk ODOL seharusnya tidak dapat masuk ke dalam kota," tambahnya.
Juliansyah menyoroti pentingnya peran semua pihak terkait, termasuk stakeholder masyarakat, dalam penyelesaian masalah truk ODOL ini.
BACA JUGA:Satlantas Kandangkan Truk ODOL, Sembilan di Muara Enim, Dua di Lahat
Salah satu contohnya adalah mengapa truk ODOL memilih masuk ke dalam kota, yang ternyata terkait dengan adanya pergudangan di tengah kota.
"Para sopir truk ini, ketika tidak diizinkan masuk ke dalam kota, mereka akan menuju pergudangan terlebih dahulu sebelum akhirnya berusaha memasuki Pelindo," katanya.
Terkait dengan masalah jam operasional Pelindo, Juliansyah menegaskan bahwa hal ini juga menjadi salah satu poin krusial.
Jika Pelindo tidak beroperasi pada malam hari, maka diperlukan pembangunan jalan lingkar khusus bagi truk-truk besar ini agar tidak lagi masuk ke dalam kota.
BACA JUGA:Satlantas Kandangkan Truk ODOL, Sembilan di Muara Enim, Dua di Lahat
Pemerintah Kota Palembang, melalui Pj. Walikota Palembang, telah mengambil langkah untuk membahas masalah truk ODOL ini dengan Menteri Perhubungan.
Salah satu solusi yang diusulkan adalah pemanfaatan terminal karya jaya dan AAL sebagai kantong parkir kendaraan besar.
"Selain sebagai kantong parkir, kami mengusulkan agar terminal ini dapat difungsikan khusus untuk barang."
"Dengan demikian, muatan dari truk besar dapat dialihkan ke mobil pengangkut sehingga mengurangi risiko kecelakaan di jalan," paparnya.
Juliansyah juga mengingatkan masyarakat akan pentingnya mematuhi Perwali 26/2019 yang menetapkan jam operasional bagi truk-truk. Dia menyoroti pentingnya keselamatan berlalu lintas, terutama bagi pengendara sepeda motor, untuk menghindari kecelakaan.