Penurunan Industri Batubara di Lahat: Dampak Ekonomi dan Skenario Pembangunan Alternatif
Institut Riset Energi dan Lingkungan (IESR) mengemukakan rencana ini dalam acara Diseminasi Hasil Riset untuk Mendorong Transisi Energi di Kabupaten Lahat.-Foto: Agustriawan-
Feriyansyah juga menyebut bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lahat hanya sekitar 6,7 persen atau sekitar 200 juta rupiah. Oleh karena itu, perlu ada peningkatan dari sektor-sektor potensial seperti perkebunan, pertanian, dan pariwisata.
"Ketika harga batubara anjlok, Kabupaten Lahat yang saat ini masih tergantung pada Dana Bagi Hasil (DBH) akan terdampak," tambahnya.
BACA JUGA:Semarak HUT Lahat ke-155: Band Raja dan Jarwo Kwat Hibur Ribuan Warga Lahat di Malam Minggu
BACA JUGA:Band Radja, Jarwo Kwat, dan Udin Nga Nga Siap Menghibur Masyarakat Lahat Malam Ini
Selain itu, Feriyansyah berharap ada kajian khusus mengenai lokasi pasca tambang untuk memastikan pengembangan yang tepat guna dan bermanfaat serta meningkatkan PAD Lahat.
"Hasil riset ini tidak boleh hanya menjadi dokumen belaka, tetapi harus dilaksanakan oleh Pemkab Lahat," tegasnya.
Acara diseminasi hasil riset ini dihadiri berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku industri.
Mereka membahas temuan riset yang mengidentifikasi sektor ekonomi unggulan sebagai alternatif pengganti batubara. IESR bersama Fakultas Ekonomi Pembangunan Universitas Sriwijaya menggarisbawahi pentingnya transformasi ekonomi yang berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi fosil.
Riset ini penting untuk memberikan wawasan kepada pemangku kepentingan di Kabupaten Lahat tentang perubahan paradigma dalam menghadapi tantangan energi dan lingkungan global.
"Kami berharap temuan ini dapat menjadi dasar bagi pembangunan daerah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di masa depan," ujar tim peneliti IESR dan Unsri, Dr. M. Subardin dan Dr. Imam Asngari.
Selain itu, acara ini menjadi forum untuk berdiskusi dan bertukar pandangan antara para peserta tentang langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk mendukung transisi energi di Kabupaten Lahat.
Kehadiran Bappeda Kabupaten Lahat dalam acara ini diapresiasi sebagai upaya untuk menggalang dukungan dari pemerintah daerah dalam implementasi rekomendasi hasil riset.
Dengan diselenggarakannya acara ini, diharapkan upaya untuk mendorong transisi energi dan transformasi ekonomi di Kabupaten Lahat semakin terarah dan didukung oleh berbagai pihak terkait.
IESR berkomitmen untuk terus berkontribusi positif bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia, khususnya dalam sektor energi dan lingkungan.