Komitmen Sediakan Energi Untuk Bangsa
SAMBUTAN: GM RU III PT Kilang Pertamina Internasional, Yulianto Triwobowo menyampaikan sambutan di upacara Harkitnas.-foto: budiman/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Setiap tanggal 20 Mei, Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Tahun ini menjadi peringatan Harkitnas ke-116 tahun. Sebagai perusahaan energi, Kilang Pertamina Plaju turut mengambil peran dalam kebangkitan nasional. Peringatan ini bertujuan membangkitkan semangat dan kesadaran masyarakat Indonesia memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Semangat perjuangan kebangsaan pun direfleksikan dalam berbagai bentuk, termasuk industri energi nasional yang punya sejarah panjang. Di Palembang, merujuk sejarah pada buku Pertamina: Indonesian National Oil yang ditulis buku Anderson G. Barlett, ada kilang minyak yang didirikan perusahaan asal Belanda, Shell di Kota Palembang sekitar tahun 1904, empat tahun sebelum berdirinya Organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908, yang kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Setelahnya, perusahaan Stanvac asal Amerika, juga mendirikan kilang minyak di Sungai Gerong pada 1926. Dua kilang ini bertugas menampung minyak mentah dari sumur minyak dari daerah Prabumulih, Pendopo, dan sekitarnya untuk diolah menjadi bahan bakar bagi kendaraan-kendaraan militer Belanda saat itu.
Ketika Perang Dunia II berkecamuk, kehadiran kilang Plaju dan Sungai Gerong menjadi amat penting. Bahkan, tentara sekutu memanfaatkan kilang ini untuk menggerakkan alat tempur mereka melawan Jepang. Meskipun pada akhirnya, tahun 1942, pasukan penerjun Jepang menyerbu kilang Plaju dan berhasil membumihanguskan sebagian kilang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Fachriansyah (2023), setelah Jepang kalah, dua kilang ini kembali dikuasai Belanda, dan dinasionalisasi Pemerintah Republik Indonesia melalui PN (Perusahaan Nasional) Pertamin yang membeli kilang Plaju pada 1965. PN Pertamin kemudian merger dengan PN Permina menjadi PN Pertamina, yang kemudian membeli kilang milik Stanvac di Sungai Gerong pada 1970.
BACA JUGA:Loker Besar-Besaran PT KAI Service dan Pertamina, Syarat Lulusan SMA SMK hingga S1, Ayo Daftar!
BACA JUGA:Pertamina EP Prabumulih Field Berikan Pelatihan Sertifikasi K3 Umum
Kilang ini awalnya didirikan pada masa kolonial Belanda dan telah mengalami berbagai perubahan dan modernisasi selama bertahun-tahun. Dalam sejarahnya, Kilang Pertamina Plaju terus berkontribusi mendukung pasokan minyak dan produk-produk turunannya bagi masyarakat Indonesia, khususnya wilayah Sumatera Bagian Selatan.
Kilang Pertamina Plaju saat ini beroperasi dengan kapasitas produksi lebih dari 126 Milles/Thousand Barrels per Stream Day (MBSD). Berbagai produk BBM, BBK dan produk turunan lainnya diolah di kilang ini, SEHINGGA memenuhi 60 persen kebutuhan energi di Sumbagsel.
“Saat ini kilang kita memproduksi Pertalite, Solar, Biosolar, Avtur, Dexlite, Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur. Selain produk BBM, Kilang Pertamina Plaju juga memproduksi LPG, dan beberapa produk lain seperti SBPX, LAWS, Vacuum Residue, Polytam serta produk Refrigerant Musicool MC-22,” terang General Manager RU III PT Kilang Pertamina Internasional, Yulianto Triwobowo.
Di sisi lain, manajemen dan pekerja PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju menggelar upacara Harkitnas di Lapangan CRGM Perkantoran Plaju. Upacara itu dalam rangka memperingati dan merefleksikan nilai-nilai nasionalisme serta perjuangan para pendiri bangsa.
Dalam teks sambutan yang dibacakan, Yulianto memaknai bahwa kebangkitan nasional telah masuk fase kedua, dengan menekankan pada aspek kemajuan teknologi, namun tetap harus merefleksikan nilai-nilai perjuangan bersama seluruh elemen bangsa dengan saling berkolaborasi untuk menerapkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam mewujudkan kebangkitan bangsa.
BACA JUGA:Inilah 6 Jurusan Kuliah serta PTN yang Paling Dicari PT Pertamina
BACA JUGA:Loker BPJS Kesehatan dan PT Pertamina, Terima Lulusan SMA, D3 dan S1, Ayo Segera Daftar!