Siapa Sangka, PjU Polda Sumsel Ini Nyaris Turut Jadi Korban Bom Bali I Pada 2002, Suasana Sangat Mencekam

ANWAR: Dirreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjojo, saat merilis kasus penangkapan debt collector, 2 Mei 2024. Anwar saat tugas di Bali, nyaris jadi korban Bom Bali I tahun 2002-foto: andrijedor-

Anwar pindah tugas lagi ke Polda Jawa Tengah pada 2011, menjabat Kapolsek Banjarnegara sekitar 2 tahun lebih.

Pada 2014, sudah sebagai perwira menengah (pamen) Polri, Anwar mutasi ke pulau Sumatera. Menjabat Wadirreskrimsus Polda Lampung. Cukup lama, sekitar 4 tahun.

Dari sana, Anwar mulai banyak berkecimpung dalam kejahatan transnasiona. Menjadi Direktur Reserse Narkoba Polda Sulawesi Barat, pada 2018.

Setahun kemudian, kembali lagi ke Pulau Sumatera. Menjabat Direktur Reserse Narkoba Polda Aceh pada 2019.

Rezekinya dari memerangi narkoba di Aceh, Anwar lulus tes mengikuti Sespimti pada 2019. Dia pun pindah tugas sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidnarkoba Bareskrim Polri.

Lulus dari pendidikan Sespimti, dia kembali ke bidang narkoba. Menjadi Kasubdit 2 Psikotropika Direktorat IV/Narkoba Bareskrim Polri pada 2020. 

BACA JUGA:2 Debt Collector Ditahan, 10 Masih Dipanggil, Polda Sumsel: Tidak Ada Legalitas Hukum Penarikan Kendaraan

BACA JUGA:2 Kali Mangkir Panggilan Penyidik, Jatanras Jemput Paksa 2 Debt Collector, Terkait Bentrok dengan Aiptu FN

Dari reserse narkoba, Anwar akhirnya beralih lagi ke bidang reserse umum. Dia dipercaya menjabat Direktur Kriminal Umum Polda Sumsel pada awal 2022.

Meski belakangan cukup lama berkecimpung di bidang narkoba, namun salah satu Pejabat Utama (PjU) Polda Simsel juga moncer menangani perkara umum di Sumatera Selatan.

Paling tidak terlihat dari berbagai kasus kejahatan menonjol, berhasil diungkap jajaran Ditreskrimum yang dipimpinnya. Beberapa di antaranya :

1. Pembunuhan 4 Anggota Keluarga di Muba

Empat orang anggota keluarga, ditemukan tewas mengenaskan di pondok kebunnya, di Dusun Bagan, Desa Lumpatan 1, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Muba, pada Rabu pagi, 20 Desember 2023. 

Kondisi jenazah keempat korban sudah membusuk. Yaitu, Heri (40) dan ibunya, Masturah (70). Kemudian kedua anak Heri, Marchello (12) dan Barbye Aurell Baylesa (5).

BACA JUGA:Dasar Pembunuh Berdarah Dingin, Merasa Sudah Keluarga tapi Eeng Habisi 1 Keluarga

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan