Tepis Tudingan Tinggalkan Harnojoyo, Ternyata Ini Alasan Mawardi Yahya Akhirnya Pilih Anita!
Mawardi Yahya dan Anita Noeringhati saat bertemu Ketum Golkar Airlangga Hartarto di Jakarta. Foto: istimewa--
Sebelumnya, saat mengembalikan formulir untuk Balongub ke DPW PPP Sumsel, Mawardi mengakui jika pembangunan Sumsel kurun lima tahun terakhir datar-datar saja.
Ini disampaikan Mawardi saat mengembalikan formulir pendaftaran Balongub ke DPW PPP Sumsel, Jum'at (17/5) lalu.
"Jika dibandingkan dengan gubernur-gubernur Sumsel terdahulu yang memiliki legacy atau warisan tapi kurun lima tahun terakhir pembangunan di Sumsel sepertinya datar-datar saja," ungkap Mawardi dihadapan Tim Penjaringan Desk Pilkada DPW PPP Sumsel di kantoe DPW PPP Sumsel Jl Kol H Burlian Km-7.
BACA JUGA:Pemotongan Hewan Kurban di Luar RPH: Ini Syarat dan Standar yang Harus Dipenuhi!
BACA JUGA:Jelang Pengumuman, Begini Cara Mengunduh Sertifikat UTBK SNBT 2024
Lalu, dimana perannya sebagai Wagub? Mawardi secara gamblang menyebut selama lima tahun ini dirinya cuma jadi ban serep atau tidak berdaya.
Karena kewenangan semuanya ada di tangan gubernur meski kepala dan wakil kepala daerah iu pada prinsipnya merupakan satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan.
"Ban serep itu istilah pasarnya artinya saya tak berdaya, tapi bagaimanapun lima tahun terakhir sayapun termasuk yang dianalisa oleh masyarakat," aku Mawardi yang langsung disambut geerr oleh yang hadir di ruang lantai dua kantor DPW PPP Sumsel ini.
(Kemas)