Ditegur Geser Patok Batas Lahan, Langsung Main Bacok, Masuk Kuburan! Tewas Serangan Balasan Bapak dan Anak
PEMBUNUHAN: Kasat Reskrim Polres Empat Lawang AKP Alpian (tengah), menjelaskan kronologis pembunuhan yang dilakukan Rosik dan Jimi Kalter, terhadap korban Edi Tasman. -FOTO: HENDRO/SUMEKS-
*Tewas Dibacok Bapak dan Anak
EMPAT LAWANG,SUMATERAEKSPRES.ID – Konflik akibat sengketa lahan, merenggut nyawa di Kabupaten Empat Lawang. Edi Tasman (61), tewas dibacok Rosik (56) dan anaknya, Jimi Kalter (34). Keduanya membalas karena Edi lebih dulu membacok kepala Rosik.
Akibat serangan balik itu, Edi Tasman tewas dengan luka bacok di kepala bagian kanan belakang, kepala atas, dan pinggang kiri. Kejadiannya di areal kebun kopi milik Rosik, daerah Tebat Manggus, Desa Lampar Baru, Kecamatan Talang Padang, Rabu siang, 15 Mei 2024.
Siang itu sekitar pukul 13.00 WIB, Rosik dan Jimi Kalter tengah berkebun kopi. “Mereka asli Talang Padang, tapi sudah pindah ke Lubuklinggau. Pas musim kopi berbuah, mereka balik lagi berkebun,” terang Kapolres Empat Lawang AKBP Dody Surya Putra SIK MH, melalui Kasat Reskrim AKP Alpian SH, Kamis, 16 Mei 2024.
Lalu Edi Tasman menggeser patok kayu batas kebun kopi milik Rosik. ”Lalu Rosik bilang pada korban Edi Tasman, kenapa kau gesert patok ini. Sudah masuk kebun kopi aku,” kata Alpian, menirukan ucapan Rosik kepada Edi Tasman, kala itu.
BACA JUGA:Pj Wali Kota Pagaralam Terima Penghargaan KTL Polda Sumsel
Ditanya demikian, ternyata Edi Tasman tidak senang. Seketika itu dia langsung membacok Rosik terlebih dahulu, mengenai pelipis kiri. “Karena dibacok, Rosik juga membacok korban Edi Tasman. Mengenai tangan dan samping kepala sebelah kanan,” ungkap Alpian.
Korban Edi berusaha kabur. Sedangkan Rosik memanggil anaknya, Jimi Kalter. “Jim, ayah luka”. Jimi menanyakan siapa yang membacok, dijawab ayahnya, Edi Tasman. Jimi langsung mengejar korban Edi Tasman, mengenai kepala bagian atas dan pinggang kiri,” urai Alpian.
Setelah korban Edi Tasman terkapar, Jimi kembali menghampiri ayahnya. Langsung membawa ayahnya dari kebun ke Rumah Sakit Pratama Pendopo. “Mereka berobat. Datang anggota polisi yang patroli, mereka menyerahkan diri karena telah membunuh Edi Tasman,” ulasnya.
Pelaku Rosik, mengalami luka bacok di pelipis kiri, kepala kanan, dan atas pergelangan tangan kirinya. “Jimi juga terluka jari tangan kirinya, akibat terkena goloknya sendiri,” ucap Alpian, didampingi Kasi Humas Polres Empat Lawang Iptu Salpia Wardi.
Sementara korban yang tewas tergeletak di kebun kopi, dibawa polisi ke RSUD Empat Lawang untuk visum. “Pengakuan pelaku, selama ini mereka tidak ada masalah dengan korban. Spontan cuma hanya soal menggeser patok kebun itu saja,” imbuh Alpian.
Untuk pelaku Jimi Kalter membacok korban Edi Tasman, lanjut Alpian, karena membela ayahnya yang dibacok lebih dulu. “Saat ini kedua pelaku sudah diamankan di Mapolres Empat Lawang, berikut barang bukti 3 buah golok, dan pakaian korban saat kejadian,” katanya.
Alpian menambahkan, kasus ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat tentang pentingnya menyelesaikan perselisihan secara damai dan hukum. “Kami imbau warga untuk tidak melakukan tindakan main hakim sendiri, yang dapat berujung pada tindak pidana pembunuhan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 338 KUHP,” imbaunya.