https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Dalami Model Pengentasan Kemiskinan di Muba

KUNJUNGAN: Sekda Muba Apriyadi Mahmud menerima kunjungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Senin (13/5). FOTO: TOMI/SUMEKS--

SEKAYU, SUMATERAEKSPRES.ID - Tim Penanganan Kemiskinan, Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah dan Pusat Riset Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kunjungan kerja ke Muba, Senin (13/5) 

Kunjungan kali ini dalam rangka ingin mendalami pola atau model penanganan dan pengentasan kemiskinan di Muba yang sangat masif dilakukan sejak dua tahun belakangan. 

BACA JUGA:Ajak Entaskan Kemiskinan Ekstrem

BACA JUGA:Turunkan Ketimpangan Ekonomi, Putuskan Garis kemiskinan, Reforma Agraria

"Kami berharap model pengentasan kemiskinan di Muba ini bisa menjadi bagian acuan dari daerah lainnya di Indonesia," ungkap Analis Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Ahli Utama Direktorat Fasilitasi dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah, Malikus Zahar MEng. 

Menurutnya, sejak dua tahun belakangan pengentasan kemiskinan yang dimotori langsung oleh Sekda Apriyadi yang pada saat itu menjadi Pj Bupati Muba sangat masif. 

"Dalam kaitan ini kami ingin agar bisa bersinergi dengan Pemkab Muba dalam upaya pengentasan kemiskinan terutama dari sisi pemberdayaan masyarakat," tuturnya. 

Sekda Muba Apriyadi Mahmud, mengatakan Pemkab Muba sangat menyambut baik pihak BRIN untuk turut serta dalam upaya pengentasan kemiskinan di Muba. 

"Saat ini dari beberapa sektor masih dimasifkan dalam upaya pengentasan kemiskinan, salah satunya lewat program BANTU UMAK dari Dinas Sosial Muba," ujarnya.

BACA JUGA:Perbanyak Infrastruktur Layanan Dasar, Tuntaskan Kemiskinan, Stunting, dan Sanitasi Tak Layak

BACA JUGA:Apriyadi Garap 549 RTLH, Entaskan Kemiskinan, Warga Muba Tak Waswas Lagi Rumah Roboh

Ia menambahkan, itu juga melakukan riset atau penelitian didalam disertasi-nya dengan menawarkan model baru kebijakan penanggulangan kemiskinan dan tata Kelola data di Kabupaten Musi Banyuasin. 

Menurutnya, persoalan tata kelola data menjadi hal yang penting dalam upaya pengentasan kemiskinan. "Data ini sangat penting, oleh sebab itu persoalan data inilah yang harus pertama kali dibenahi," ucapnya. (kur)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan