Sempat Kebanjiran, Air Cepat Surut

--

"Yang terdampak pasti banyak. Tapi itu belum didata," kata Sekretaris Dinas Pertanian OKU, Hendri Eka Putra SP MSi. 

Kabid Tanaman Pangan, Septi Anita mengatakan, untuk masalah tanaman yang terdampak banjir belum banyak yang melapor. Tapi ada sejumlah areal persawahan dan tanaman jagung yang terdampak. "Karena dampak meluapnya air Sungai Ogan," ujarnya. 

Di wilayah Kecamatan Lubuk Batang, tepatnya Desa Lubuk Batang Lama terdapat 138 hektar lahan sawah yang terkena banjir, dengan umur tanam 7-90 hari. Tidak sampai terjadi puso.

Di Desa Belatung 95 hektar sawah terendam, dengan umur tanam padi  25-70 hari. Sedangkan di Desa Karta Mulya banjir merendam sawah seluas 25 hektarr. Lama tergenang 3 hari. Tapi juga dilaporkan tidak sampai terjadi puso.

Camat Muara Jaya Doni Heridadi mengatakan, dari informasi kades seperti Kades Lubuk Tupak Asmiri dan Kades Surau Yusef Mahrin, areal persawahan warga pada dua desa itu tidak terdampak banjir. 

Terpisah, warga Desa Kuripan Selatan Kecamatan Empat Petulai Dangku  diminta untuk selalu waspada terhadap potensi banjir yang disebabkan oleh luapan Sungai Lematang. Hal tersebut diungkapkan Kepala Desa Kuripan Selatan, Imsari. 

"Desa kami mengalami banjir yang disebabkan luapan air Sungai Lematang sudah sejak 2023 sampai 2024 ini," ujarnya. Jika dihitung, sudah lebih lima kali Sungai meluap. 

BACA JUGA:Banjir Kiriman OKU Terjang Wilayah OI, Rendam 495 Rumah di 4 Desa

BACA JUGA:Antar Langsung Bantuan Buat Korban Banjir di OKU, Bupati OKUT Enos Wanti-Wanti Hal Ini!

Bukan hanya itu, fasilitas umum juga terdampak seperti sekolah, rumah ibadah dan juga perkantoran ikut terendam. Palaksa BPBD Kabupaten Muara Enim, Abdurrozieq Putra mengimbau masyarakat  sepanjang bantaran sungai untuk waspada.

"Seperti misalnya Ujanmas di daerah Guci dan Ulak Bandung, Benakat, Gunung Megang dan lainnya, waspada," pungkasnya. (eno/bis/way)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan