Harga Emas Anjlok Rp10.000, Kini Dijual Rp1.308.000 per Gram
TURUN : Konsumen mencoba emas perhiasan di salah satu toko emas. Saat ini harga emas perhiasan dan logam mulia turun harga.- Foto : DOK SE-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Harga emas Antam keluaran logam mulia PT Aneka Tambang Tbk tercatat anjlok senilai Rp10.000 menjadi Rp1.308.000 per gram hari ini, Rabu (8/5). Harga tersebut tercatat turun dibandingkan dengan harga sebelumnya yang berada di level Rp 1.318.000 per gram pada Selasa (7/5).
Harga emas yang turun juga berlaku untuk harga pembelian kembali atau buyback emas Antam sebesar Rp 10.000 menjadi Rp 1.200.000 per gram dari sebelumnya Rp 1.2101.000 per gram. Untuk diketahui, harga buyback emas Antam mengikuti pergerakan harga emas dunia.
Mengutip Reuters, harga emas turun pada hari Rabu seiring penguatan dolar, sementara pelaku pasar menilai jadwal potensi penurunan suku bunga AS dan mencari isyarat baru untuk kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan moneter.
Harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 2,311.07 per ounce pada 0235 GMT dan emas berjangka AS turun 0,3 persen menjadi USD 2,316.60.
BACA JUGA:Harga Emas di Butik Antam Palembang Turun Rp 10 Ribu Per Gram, Cek Yuk Daftar Lengkapnya
BACA JUGA:Hardiknas 2024: Perjalanan 5 Tahun Merdeka Belajar Menuju Generasi Emas Indonesia
Indeks dolar naik 0,1 persen, membuat emas yang dihargakan dalam greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Kalender ekonomi minggu ini mencakup pembacaan sentimen konsumen pada hari Jumat (10/5) dan komentar dari sejumlah pejabat Fed.
Data indeks harga konsumen AS akan dirilis pada 15 Mei. The Fed khawatir terhadap inflasi, namun tidak akan menaikkan suku bunga lagi dan masih ingin menurunkan suku bunga jika ada kesempatan.
Ilya Spivak, Kepala Makro Global di Tastylive, mengatakan jika laporan mendatang menunjukkan inflasi yang mengkawatirkan, maka The Fed tidak dapat menurunkan suku bunga dan akan menekan emas.
Emas batangan digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi, namun suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil. (jp/fad/lia)