Berhasil Ubah Daerah Transmigrasi Jadi Transpolitan
PENGHARGAAN: Bupati OKUT H Lanosin terima penghargaan dari Menteri Desa-PDTT RI, Abdul Halim Iskandar.-Foto: Ist-
Bupati OKUT Raih Penghargaan Lencana Bakti dari Menteri Desa
OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID - Bupati OKU Timur Ir H Lanosin MT meraih penghargaan bergengsi tingkat nasional dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Penghargaan diberikan karena Bupati Enos, sapaan akrabnya, berhasil mengubah daerah transmigrasi menjadi transpolitan. Bentuknya berupa piagam penghargaan Lencana Bakti Tranmigrasi.
Piagam itu diserahkan secara langsung oleh Menteri Desa-PDTT RI, Abdul Halim Iskandar kepada Bupati OKU Timur Ir H Lanosin MT
pada acara Penganugerahan Penghargaan Ketransmigrasian dan Rakor Transmigrasi di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/5).
"Penghargaan ini diberikan karena kita dianggap peduli terhadap daerah transmigrasi. Pemerintah pusat menilai kita berhasil mengubah transmigrasi menjadi transpolitan," kata Bupati Enos.
BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Siap Wujudkan Daerah Transmigrasi Mandiri dan Berdaya Saing
BACA JUGA:Membangun IKN Nusantara Dari Desa Transmigrasi
Penghargaan itu juga diberikan atas peran aktif Pemerintah Kabupaten OKU Timur dalam percepatan penatausahaan aset transmigrasi. Menurut Bupati Enos, daerah transmigrasi yang berhasil itu, dimana mampu mewujudkan daerah transmigrasi itu menjadi daerah yang mandiri.
"Mandiri dalam artian, bidang ekonomi, kesejahteraan, dan masyarakat damai dan tenteram. Serta masyarakatnya bisa berinteraksi dengan dunia luar," ungkapnya. Kondisi tersebut, sudah terjadi di daerah transmigrasi yang ada di Kabupaten OKU Timur.
"Kondisi sekarang alhamdulillah di OKU Timur sudah tercapai. Sudah transpolitan, modern, dan secara kesejahteraan sudah bagus, sehingga kita meraih penghargaan Lencana Bakti Transmigrasi," ungkapnya.
Dia mengatakan, konsep transmigrasi ini telah ada sejak sebelum merdeka atau pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Tepatnya sejak 1926. "Di OKU Timur, program transmigrasi masuk setelah merdeka, yakni 1967 hingga 1982," pungkasnya.(lid/)