Sharing Informasi, Cari Solusi Bersama

PERTEMUAN: Penyuluh pertanian yang ada di Kabupaten Ogan Ilir saat melakukan pertemuan rutin dengan kelompok tani dari Desa Tanjung Gelam, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir. Agar santai, pertemuan dilakukan di tepi sawah yang biasanya dikelola kelompok tani--

INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID – Banyak cara yang bisa dilakukan untuk saling berkomunikasi agar bisa terjalin akrab. Seperti yang dilakukan petani dan penyuluh di wilayah Ogan Ilir. Di daerah ini, para petani dan penyuluh duduk santai bersama di pinggir tepian sawah.

Mereka seperti layaknya tamasya. Apalagi tak hanya duduk, dalam kegiatan tersebut juga dilengkapi dengan makanan ringan dan minuman. Inilah cara yang dilakukan penyuluh dalam pendampingan dan penyuluhan yang santai dengan para petani. 

BACA JUGA:Diskanak OKU Timur Waspada Penyakit Kerbau Ngorok, Minta Penyuluh Terus Lakukan Langkah Ini!

BACA JUGA:Ini yang Disarankan Petugas Penyuluh pada Sawah yang Terendam

Pendekatan seperti inilah yang dijalin penyuluh dengan petani di Indralaya. Setidaknya setiap bulannya, diadakan pertemuan kelompok tani binaan dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Lokasi pertemuan yang ditentukan berbeda-beda. Kadang di salah satu rumah kelompok tani maupun di dekat area lahan pertanian. 

Petugas PPL Indralaya, Aldy mengatakan, pertemuan tersebut digelar untuk lebih menjalin hubungan dekat dengan para petani. "Biasanya karena mungkin petani itu sibuk bekerja di lahan.

Sehingga kami buat waktu khusus untuk saling ngobrol dan bertemu dengan para petani binaan. Untuk bertukar pikiran dan menjadi mencari solusi soal permasalahan yang ada di sektor pertanian," jelasnya. 

Salah satunya yang baru-baru ini dilakukan dengan kelompok tani dari Desa Tanjung Gelam, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir. Lokasinya berada di tepi sawah yang biasanya dikelola kelompok tani sekitar.

"Kami sharing, berbagi informasi tentang pengelolaan, cara tanam dan budidaya padi," ungkapnya. 

Dikatakannya,  salah satu yang dihadapi kelompok tani adalah masalah cuaca. Karena tipe lahan pertanian yang dikelola adalah sawah tadah hujan atau rawa lebak.

"Artinya petani baru bisa bertanam padi jika sudah datang musim penghujan. Namun, apabila genangan sawah lebak masih tinggi akibat curah hujan yang tinggi, maka petani masih harus menunggu hingga stabil," tukasnya. 

Karena bukan sawah irigasi, maka untuk pengaturan pengairan masih bergantung pada cuaca dan alam. ‘’Sawah irigasi merupakan sistem pertanian dengan pengairan yang terukur, tidak bergantung curah hujan karena pengairan dapat diperoleh dari sungai atau waduk,’’ katanya.

BACA JUGA:Biaya Operasional Penyuluh Ditambah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan