Dada Terdapat 3 Luka Tusukan, Pegawai Subkon Pertamina Ditemukan Membusuk di Semak Kampung Minyak
EVAKUASI: Proses evakuasi jenazah Heptawan Muhammad dari semak Kampung Minyak, pegawai subkon Pertamina yang jadi korban pembunuhan. -FOTO: POLRES MUARA ENIM-
*Pegawai Subkon Pertamina, di Semak Kampung Minyak
*Keluarga Curiga Tidak Pulang, Hp Tak Bisa Dihubungi
MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID – Hilangnya Heptawan Muhammad (40) tanpa kabar, akhirnya terjawab. Ternyata dia tewas diduga dibunuh. Ditemukan membusuk di semak-semak tempatnya bekerja, dengan tubuh terdapat beberapa luka tusukan di bagian depan.
Terkuaknya kasus pembunuhan terhadap Heptawan, berawal dari kecurigaan pihak keluarganya. Sebab korban sudah beberapa hari tidak pulang ke rumah di BTN Air Lintang, Kelurahan Air Lintang, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim.
Sementara handphone (hp) milik korban, menyambung tapi tidak menjawab saat coba dihubungi berulang kali. Akhirnya keluarganya mendatangi tempat korban bekerja, di base camp Pertamina, Kampung Minyak Sosial, Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim.
Pihak keluarga menemui mandor, Bambang. Tapi dia juga tidak mengetahui keberadaan korban. Sehingga bersama pihak keluarga, melakukan pencarian di sekitar base camp Pertamina, Dusun 7, Desa Karang Raja, Kecamatan Muara Enim.
BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Siap Wujudkan Daerah Transmigrasi Mandiri dan Berdaya Saing
BACA JUGA:Gelaran MTQ Muba Berlanjut, Masuki Babak Semifinal dan Final
Menjelang magrib, sekitar pukul 17.40 WIB, Minggu, 5 Mei 2024, ditemukan jasad korban sudah membusuk di semak belakang bekas kantor Kampung Minyak tersebut. Ditemukannya, setelah mereka menelusuri aroma tak sedap yang menusuk hidung.
Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Darmanson SH, mengatakan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Jenazah korban dibawa ke RSUD dr HM Rabain Muara Enim, untuk kepentingan visum,” jelasnya, kemarin.
Meski kondisi mayat tersebut sudah tidak bisa dikenali, namun dari hasil identifikasi Inafis mendapati sidik jari mayat tersebut cocok atas nama Heptawan Muhammad. “Kami sedang melakukan penyelidikan penyebab kematian tersebut," ujar Darmanson.
Namun diakuinya, dari hasil visum didapati beberapa luka tusuk pada bagian depan tubuh korban. Seperti dada kiri, dada tengah, dan bawah dada tengah. “Rambutnya juga mengalami kerontokan, diduga sudah meninggal dunia beberapa hari sebelum ditemukan,” ulasnya.
Selain itu, ada luka robek di tangan kiri, jempol kiri, jari kelingking, dan lengan kanan. Tidak didapati luka pada tubuh bagian belakang. Diduga sebelumnya korban sempat melakukan perlawanan. “Kami masih menyelidiki penyebab kematian korban," katanya lagi.
Lanjut Darmanson, korban yang bekerja sebagai admin di base camp Pertamina Kampung Minyak tersebut. “Saat ditemukan, korban mengenakan celana pendek bertuliskan Rudi Jaya 3S, tidak memakai celana dalam,” pungkasnya.