Kapolda Jambi Drop Beberapa Kali
Menolak yang Pertama Dievakuasi
JAMBI – Momen evakuasi rombongan Kapolda Jambi yang helikopter Bell 412 SP mendarat darurat di perbukitan Temiai, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Minggu (19/2), berlangsung dramatis. Setelah upaya evakuasi yang baru berhasil dilakukan 2 hari setelah kejadian, Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono yang terluka paling parah justru menolak pertama kali dievakusi.
Sama seperti sehari sebelumnya, proses evakuasi pada Selasa (21/2) juga tidak mulus. Tim evakuasi yang menggunakan helikopter, harus berulang kali mencoba. Selalu terkendali cuaca. Pada upaya pukul 07.00 WIB, tim terkendala kabut. Coba lagi pukul 10.00 WIB, juga faktor cuaca. Pukul 10.15 WIB, tetap belum bisa.
Terakhir dicoba lagi pukul 12.10 WIB, namun helikopter harus kembali lagi ke posko Merangin. Jarak pandang yang tidak memungkinkan, kabut tebal serta gerimis sedikit deras di lokasi. “Helikopter berulang kali itu juga membawa logistik berupa makanan dan obat- obatan, namun juga tidak bisa diturunkan,”kata Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto.
Beruntung kondisi cuaca kemudian agak bersahabat. Tim baru bisa melakukan evakuasi pada pukul 14.30 WIB. Yang jadi masalah, Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono yang mengalami patah tangan kanan, dan cedera di bagian punggung, menolak dievakuasi pertama kali. Dia meminta agar anak buahnya dulu yang dievakuasi.
Selama di hutan Kerinci, Kapolda Jambi sempat drop beberapa kali. Beruntung, tim medis mampu mencapai lokasi dan langsung memberikan pertolongan medis darurat pada hari kedua. Sehingga evakuasi tahap pertama pukul 14.30 WIB, adalah ADC Briptu Muhardi Aditya, Copilot AKP Amos Freddy P.Sitompul, Dirpolairud Kombes Pol Michael Mumbunan, dan Dirreskrimum Kombes Polri Andri Ananta Yudhistira.
BACA JUGA : Bayi Lahir Normal Patah Tangan
Evakuasi tahap kedua pukul 16.30 WIB, baru pilot AKP Ali Nurdin S Harahap, dan Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono. Kapolda Jambi dievakuasi menggunakan helikopter Super Puma milik TNI AU. Irjen Rusdi Hartono yang menahan sakit sekitar 76 jam, terlihat menggunakan tandu saat dievakuasi jalur udara. Dipegangi seorang anggota TNI.
Kadispen TNI AU Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, menjelaskan helikopter Super Puma dilengkapi peralatan hoist sehingga bisa melakukan evakuasi dengan manuver hovering atau tanpa mendarat. ”hovering kurang lebih 30 meter dari sasaran. Kemudian teknik rappelling, menggunakan tali saat menerjunkan tim, maupun mengangkut korban,” ulasnya.
Evakuasi tahap ketiga atau terakhir, pukul 17.25 WIB. Yakni, Koorspripim Kompol A Yani, dan Aipda Susilo mekanik helikopter. Tangis haru tim evakuasi dan keluarga di posko, langsung pecah setelah dua korban mendarat di Lapangan KONI Merangin, sekitar pukul 18.12 WIB. Kompol A Yani yang kepalanya diperban, dia disambut dan dipeluk Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo. Yani merupakan anak buah Rachmad semasa Kapolda Jambi.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan rombongan, tiba di Jambi sekitar pukul 17.55 WIB melalui Bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Dia langsung menuju Posko Penyelamatan, dan menyambut kedatangan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono.