Titip Anak-Anak, Wasiat Dimakamkan di Samping Ayah
Almarhumah Hj Nurseri Marwah, GM Sumatera Ekspres, Sosok Penuh Semangat Itu Telah Tiada-Foto: Ist-
Keluarga besar Sumatera Ekspres Group (SEG) juga sangat kehilangan teladan. Sosok yang penuh semangat, inovasi dan pantang menyerah. Terakhir bertemu dan ngobrol secara langsung dengan almarhum pada 16 April. Masih dalam suasana Idulfitri 1445 H. Saat itu, dia berusaha menguatkan diri. Bersemangat menyambut kedatangan pimpinan dan karyawan yang ingin silaturahmi.
Kadisbudpar Sumsel Aufa Syahrizal mendoakan almarhumah Hj Nurseri.-foto : budiman/sumeks-
BACA JUGA:Terima Kabar GM Sumatera Ekspres Berpulang, Kabid Humas Polda Sumsel Sampaikan Duka Cita Mendalam
BACA JUGA:Terima GM Sumatera Ekspres, LLDikti Sebut Bakal Jajaki Sekolah Jurnalistik Sumsel
Buah duku salah satu yang disajikan. Kebetulan saat itu memang tengah banjir duku di mana-mana. Semua yang hadir berusaha menyemangatinya agar cepat sembuh. Tak terlalu lama, kurang lebih setengah jam berlalu. Namun, firasat itu ada. Saat yang lain sudah pamitan dan berjalan keluar dari ruang tamu rumah, almarhumah memanggil dengan lambaian tangan.
“Ayuk titip anak-anak,” ujarnya pelan. Mendengar itu, tanpa sadar air mata menetes. Namun yang meluncur dari mulut hanya kata – kata menyemangatinya untuk terus berjuang sembuh. Itulah tatap muka terakhir dengan almarhumah. Hari-hari berikutnya, komunikasi dengan pimpinan dan karyawan terjalin melalui WhatsApp. Almarhumah juga kembali fokus dengan pengobatannya.
Di tengah kondisinya yang berjuang melawan sakit, tetap memikirkan kantor. Sesekali masih meneruskan undangan acara maupun iklan. Bahkan, tiga hari sebelum berpulang, dua jempol besar dengan jari-jari lain berhiaskan batu akik ditampilkan almarhumah saat terjadi obrolan seru di grup WhatsApp Bacakoran.co.
Pak Acep dari DNN, yang biasa disapa ‘suhu’ oleh kawan-kawan SEG pun nyeletuk “Wowww, banyaknyooo cincin Bu Seri’. Itu postingan terakhir, Selasa (30/4). Keesokan harinya (Rabu malam), almarhumah pun dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya terus menurun karena penyakit thyroid dan getah beningnya.
Ustaz Faisal meminta maaf kepada semua pihak, atas salah dan khilaf yang mungkin pernah diperbuat almarhumah selama hidup. “Kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan doa dari semua pihak, terutama keluarga besar Sumatera Ekspres Group,” ujarnya.
BACA JUGA:Heboh! Bidan Rangkap Lurah di Prabumulih Diduga Melakukan Malpraktik, Korban Meninggal Dunia
Dengan suara bergetar, Ustaz Faisal mengatakan, dia dan keluarganya terkadang masih tak percaya kalau almarhumah telah tiada. “Tapi kami sudah ikhlas,” tegas dia sembari menjelaskan kalau almarhumah dimakamkan di Ponpes Darul Funun sesuai wasiat dari almarhum sebelum meninggal.
“Minta dimakamkan di pondok, di samping makam sang ayah,” jelas Ustaz Faisal. Ustaz Faisal menambahkan, Ponpes Darul Funun memang didirikan sang istri sebagai ‘tempat kembali’. Selama ini, di saat waktu libur, terutama Sabtu dan Minggu, seringkali almarhumah pulang ke Tambang Rambang untuk mengurusi pondok. “Kali ini betul-betul pulang selamanya,” pungkas dia dengan mata berkaca-kaca.
Direktur Operasional Sumatera Ekspres, Hj Muwarni sempat tersentak pada 29 April pukul 19.00 WIB mendapat pesan singkat dari almarhumah. “Beliau minta maaf. Bilang badannya tidak fit. Saya balas WA-nya, minta dia sabar. Lalu, 1 Mei, saya WA lagi, memberitahukan ada titipan bajakah, dan niat kami mau menjenguknya. Tapi sejak saat itu WA tak dibalas. Ternyata, Rabu malam, beliau dilarikan ke IGD RSMH,” tuturnya.
Kemudian, Kamis malam (2/5), pukul 22.30 WIB, dia menerima kabar duka berpulangnya almarhumah Hj Nurseri. “Saya lihat almarhumah terakhir kali di kamar jenazah, dia berpulang dengan tersenyum,” tandasnya.