https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Petani Minta Tambahan Kuota

TEBAR PUPUK : Memasuki musim tanam kembali, para petani mulai menebar pupuk di sawahnya. Di bulan Ramadan, Pusri menjamin stok cukup cukup. -Foto : EVAN ZUMARLI/SUMEKS-

KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Petani di Desa Muara Burnai II Kecamatan Lempuing Jaya mengeluh mahalnya harga pupuk termasuk harga pupuk subsidi.

''Untuk harga  pupuk subsidi dihargai Rp150 ribu sementara pupuk nonsubsidi Rp300 ribu,'' ujar Amin, petani di Desa Muara Burnai II.

BACA JUGA:Ini Manfaat Pupuk Organik bagi Tanaman Cabai Rawit

BACA JUGA: Garam Bisa Menjadi Pupuk dan Herbisida, Ini Langkah yang Harus Dilakukan

Dikatakan, selain dinilai mahal, pupuk subsidi juga masih kurang jumlah kuotanya, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pupuk pada lahan pertanian. 

''Kalau untuk jatah pupuk subsidi yang didapat masih jauh dari cukup. Karena petani di sini ada yang memiliki luasan sawah empat hingga 10 hektare,'' jelasnya.

Akibat kurangnya pupuk subsidi yang didapat, Amin terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya dua kali lipat.

BACA JUGA:Suplai Pupuk di Atas Ketentuan

BACA JUGA:Tingkatkan Produksi Pupuk Bersubsidi, Dari 4,6 Ton Jadi 9,5 Ton, Kembangkan Pusri III.B

''Dari permasalahan soal pupuk subsidi ini kami sangat berharap adanya solusi  dari Pemerintah Kabupaten OKI untuk membantu petani,'' katanya.

Untuk biaya sekali tanam, lanjutnya, butuh  Rp10 juta. ''Sekarang hasil pertanian juga merosot karena kondisi cuaca yang tidak menentu dan juga adanya serangan hama wareng. Kami minta bantuan pemerintah menambah kuota pupuk subsidi," harapnya.(uni/)

 

 

Tag
Share