https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Perhatikan Pengelolaan Air dan Pemupukan

MONITORING: Petugas PPEP- POPT Ego Alfian, SP saat melakukan monitoring lahan persawahan milik warga di Desa Sungai Lebung Ulu Kecamatan Pemulutan Selatan, Kabupaten Ogan Ilir. FOTO: ANDIKA/SUMEKS--

INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Hama putih palsu (HPP) sering kali serupa dengan hama putih kebul. Meski sama-sama memberikan serangan pada tanaman. Metode pengendaliannya yang berbeda harus sesuai dan juga tepat. 

Petugas pendamping peningkatan ekonomi pertanian - pengendali organisme pengganggu tumbuhan (PPEP- POPT), Ego Alfian, S.P memonitoring adanya gejala serangan HPP pada tanaman padi.

BACA JUGA:Petani Wajib Tahu, Ini Cara Alami untuk Mengendalikan Hama dan Penyakit

BACA JUGA:Mau Tahu Penyebab Munculnya Hama, Ini Jawabannya

''Kami memantau adanya serangan hama putih palsu saat melaksanakan monitoring OPT padi berlokasi di desa Sungai Lebung Ulu Kecamatan Pemulutan Selatan Kabupaten Ogan Ilir," ujar Ego.

Luas hamparan pertanaman padi jenis padi IR 42 di lokasi monitoring adalah 10 hektar. Terpantau umur padi mencapai 1-20 hari setelah tanam. 

''Hasil monitoring, OPT yang ditemukan adalah HPP dengan luas serangan 0,25 ha dan intensitas 2,3%. Serta, musuh alami yang ditemukan adalah Capung, Paederus dan Laba-laba," jelasnya. 

Gejala serangan HPP ditandai adanya serangan ngengat yang berwarna kuning cokelat, pada sayap depan terdapat 3 pita hitam beterbangan. Siklus hidup hama ini 30-60 hari. Larva menggerek jaringan hijau daun (klorofil) dari dalam lipatan daun. Karenanya, mengganggu proses fotosintesis, kerusakan yang terjadi adalah adanya warna putih pada daun di pertanaman.

Daun yang terlipat dan di dalamnya terdapat larva. Larva kemudian memakan jaringan hijau daun dari dalam lipatan. Kemudian meninggalkan permukaan daun yang berwarna putih. 

"Serangan HPP pada awal tanam lebih berpotensi merugikan. Karena kerusakan daun akan berpengaruh pada proses fotosintesis tanaman padi yang sedang dalam masa pertumbuhan. Sehingga perlu dilakukan pengendalian untuk mencegah kerusakan tanaman lebih lanjut," tukasnya. 

Banyak petani yang menganggap tak ada perbedaan antara hama putih dan hama putih palsu. Padahal perbedaan antara kedua hama tersebut sangat terlihat jelas.

Hama putih adalah serangga kutu putih arau kutu kebul yang biasa berada pada daun atau buah-buahan, Hama ini biasa berada pada tanaman buah seperti sirsak, pepaya, mangga, cabe, dan lain-lain.

Sedangkan HPP adalah serangga yang biasanya menyerang tanaman padi, Hama ini berasal dari kupu-kupu atau ngengat berwarna putih yang memiliki kepala sedikit berbulu kasar.

Cara mengendalikan hama putih palsu relatif tergolong mudah. ''Karena HPP jika di biarkan saja efeknya tidak sampai membuat tanaman mati. Bahkan tanaman bisa sembuh sendiri walaupun tanpa adanya pengobatan,'' katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan