Membaca Masa Lampau dari Museum, Bentuk Tim Cari Peninggalan Sejarah
LIHAT PRASASTI: Sejumlah pengunjung melihat prasasti yang dipajang di Museum Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya.-foto : alfery/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Museum Negeri Sumsel Balaputra Dewa dan Museum Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS) selama ini menyimpan berbagai koleksi benda-benda bersejarah asal Sumsel. Koleksi itu mulai dari zaman prasejarah, masa Kerajaan Sriwijaya, hingga era perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Di Museum Negeri Sumsel ada koleksi keris Palembang, pedang Palembang, keris siwar dan kujur, Galeri Malaka dan ruang khusus penemuan benda-benda dari Sungai Musi yang turut dipamerkan di museum. Kemudian ada Rumah Limas dan Rumah Lamban Ulu Ogan yang terletak di bagian belakang museum.
Sementara Museum TPKS hanya memiliki satu tema yaitu Sriwijya. Sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Agus Fatoni sempat meninjau langsung Museum TPKS ini. Koleksi yang dipamerkan dan diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu arkeologika dan keramologika yang disajikan secara kronologis yaitu pra Sriwijaya, Sriwijaya dan Pasca Sriwijaya.
Dalam penataan masa Sriwijaya dikelompokkan menjadi lima untuk memudahkan pengunjung memahami tinggalan Sriwijaya yaitu prasasti-prasasti penanda Sriwijaya, maritim Sriwijaya, keagamaan Sriwijaya, arsitektur Candi Bumiayu, dan perdagangan masa Sriwijaya. “Keberadaan museum sangat penting untuk menyimpan, mengabadikan, dan mendokumentasikan peninggalan sejak masa lalu,” ungkap Fatoni.
BACA JUGA:Promosi dan Ajak Kunjungi Museum, Pj Gubernur Sumsel: Banyak Informasi dan Pengetahuan yang Didapat
Tujuannya tak lain agar masyarakat mengetahui bagaimana masa lalu, masa kini, dan untuk melihat masa depan. Menurutnya, pengelolaan kedua museum yang ada di Kota Palembang ini sangatlah cukup namun perlu ditingkatkan.
“Kepada masyarakat yang memiliki peninggalan-peninggalan atau barang-barang kuno, barang-barang yang lalu itu bisa disampaikan ke pihak museum agar bisa ditulis, kemudian diteliti, dikaji untuk lebih melengkapi lagi tentang Kerajaan Sriwijaya yang ada di Sumatera Selatan,” katanya. Menurutnya, dengan adanya museum di Sumsel ini generasi muda dapat mengetahui bagaimana perjalanan Kerajaan Sriwijaya, mulai dari masa kejayaan Sriwijaya hingga keruntuhan Kerajaan Sriwijaya.
“Jadi dengan melihat museum, kita melihat sejarah, bisa membaca sejarah dan melihat sejarah peninggalan-peninggalannya. Kemudian kita bisa melihat budayanya, adat istiadatnya dan lain sebagainya. Museum ini sangat kaya informasi dan kaya ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya, jadi masyarakat termasuk anak-anak muda, generasi muda, silakan datang ke museum ini,” ajaknya.
Nantinya dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi Sumsel akan membentuk tim yang akan mencari peninggalan-peninggalan sejarah, baik di dalam negeri maupun luar negeri yang terdiri dari ahli pakar, ahli sejarah dan lain sebagainya. Ia pun mengimbau masyarakat bersama-sama merawat dan menjaga museum yang ada di Provinsi Sumsel sekaligus ikut mempromosikannya agar lebih dikenal oleh masyarakat luar Sumsel. (fad)