https://sumateraekspres.bacakoran.co/

9 Jembatan Putus Terdampak Banjir, Bertaruh Nyawa Angkut Hasil Kebun Lintasi Jembatan Gantung Sudah Miring

DARURAT: Warga terpaksa melintas jembatan gantung yang sudah putus sebelah dan miring di Kecamatan Karang Jaya, untuk menuju kebun dan mengangkut hasil bumi. -FOTO: ZULQARNAIN/SUMEKS-

Terpisah, Bupati Muratara H Devi Suhartoni, mengatakan pihaknya sudah mengerahkan alat berat untuk membersihkan puing-puing dan sampah bekas banjir. Rumah yang roboh atau hanyut, juga sudah dilakukan pendataan. “Insya Allah kita bantu bangun kembali,” katanya.

Devi juga mengaku sudah mengontak pihak TNI, untuk minta bantuan jembatan bailey, agar bisa terhubung wlayah Desa Suka Menang, Rantau Telang, dan Tanjung Agung. “Bantuan logissti, ransum, peralatan dan sejumlah pakaian juga sudah disalurkan dinas sosial,” sebutnya.

 

2 Anak Selamat, Ibu Tenggelam

Musibah lain di wilayah Kecamatan Rawas Ulu, kemarin terjadi lagi setelah diterpa bencana banjir bandang. Warga yang berperahu di Sungai Rawas, terjatuh ke sungai akibat perahunya oleng, Sabtu, 20 April 2024, sekitar pukul 13.00 WIB. 

Arus yang cukup deras, membuat terbalik perahu yang ditumpangi Asia (60), bersama kedua anaknya, Nasir (34) dan Kandi (20). Siang itu ketiga dari kebun, hendak pulang ke rumahnya di Desa Lubuk Kemang, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Muratara.

Nasir dan Kandi, selamat setelah berpegangan pada balok kayu yang mengapung di sungai. "Ibu juga sempat berpegangan, tapi tidak kuat. Terlepas dan diseret arus. Sampai sekarang masih dalam pencarian," tutur Nasir.

BACA JUGA:Bukit Gundul, Air Bah Meluncur, Sebelum Banjir Bandang, Warga Sempat Subuh Berjemaah

BACA JUGA:Korban Musibah Banjir di Muratara Bertambah, 2 Meninggal Dunia, 1 Masih Dicari

Kandi yang berhasil mencapai ke tepian sungai, langsung meminta pertolongan warga. Sementara Nasir, terus berusaha mencari ibunya yang hilang terseret arus. “Kami sudah bersama-sama turun membantu melakukan pencarian,” kata Suharto, Kades Lubuk Kemang.

Hanya saja memang, derasnya arus sungai serta kondisi air yang keruh, membuat proses pencarian agak sulit. “Kami menyisir aliran Sungai Rawas menggunakan perahu ketek, memang belum berhasil menemukannya,” ulasnya.

Selain itu, sambung Suharto, pihaknya juga berkoordinasi dan meminta bantuan desa tetangga. Seperti Desa Remban, Karang Anyar, dan Karang Waru, yang dialiri Sungai Rawas. “Kita tetap berharap korban bisa segera ditemukan,” harapnya.

Terpisah, Koordinator Basarnas Lubuklinggau, Ivan, mengatakan hari ini pihaknya memang belum turun ke lokasi. “Kami lagi melayat ada anggota kami yang meninggal dunia di Bengkulu, untuk data dan informasi mungkin silakan dikonfirmasi ke BPBD Muratara dulu,” imbuhnya. (zul/air)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan