Harga Emas Tembus Rp1,32 Juta per Gram, Tren Harga Masih Terus Naik

MAHAL: Karyawan Butik Emas menunjukan logam mulia dan emas batangan yang kini dihargai mahal Rp1,32 juta per gram.-Foto: Alfery/Sumatera Ekspres-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Harga emas Antam keluaran logam mulia PT Aneka Tambang Tbk tercatat naik tipis sebesar Rp6.000 atau tembus Rp1.321.000 per gram pada perdagangan hari Selasa (16/4).

Harga tersebut tercatat sebagai kenaikan kedua pada awal pekan ini dari sebelumnya dibanderol Rp 1.315.000 per gram, pada Senin (15/4).

Harga emas yang naik di awal pekan juga berlaku untuk harga penjualan kembali atau buyback emas Antam sebesar Rp9.000 menjadi Rp1.215.000 per gram dari sebelumnya stabil di Rp1.206.000 per gram.

BACA JUGA:Kian Berkilau, Harga Emas Antam Naik Rp22.000

BACA JUGA:Harga Emas Antam Naik Tipis

Meski begitu, Antam memastikan harga buyback emas mengikuti pergerakan harga emas dunia.

Mengutip Reuters, harga emas dunia naik pada hari Selasa (16/4) karena permintaan safe-haven yang dipicu oleh ketegangan di Timur Tengah, bahkan ketika dolar dan imbal hasil Treasury naik menyusul kenaikan penjualan ritel AS yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Maret, menambah kekhawatiran bahwa Federal Reserve dapat menunda pemotongan suku bunga tahun ini.

Harga emas di pasar spot naik 0,9 persen menjadi USD 2,365.09 per ounce pada pukul 14:00 ET (1800 GMT), setelah mencapai rekor tertinggi USD 2,431.29 pada hari Jumat (12/4) sebagai antisipasi serangan balasan Iran terhadap Israel.

BACA JUGA:Karakteristik Emas Antam Yang Perlu Kamu Ketahui

BACA JUGA:Update Harga Emas Antam 26 Januari 2024, Naik Rp6 Ribu per Gram, Hmmm!

Tak hanya emas, imbas serangan itu, dolar juga tercatat naik 0,2 persen dan imbal hasil Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi dalam lima bulan setelah data menunjukkan penjualan ritel Amerika Serikat (AS) meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Maret. 

Namun, menurut Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures dalam jangka pendek harga emas bisa turun menuju USD 2.200 karena premi geopolitik hilang. (fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan