https://sumateraekspres.bacakoran.co/

BAHAYA! Capai 7 Meter, Banjir Bandang di Kabupaten Muratara Sumsel Paksa Warga Mengungsi ke Bukit

Banjir bandang menerjang wilayah kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel, Selasa (16/4) subuh..-foto: ist-

Namun untuk jumlah pasti yang terdampak di desa mereka, Safar belum bisa memastikan. "Itu baru data sementara. Kami masih mengungsi di atas bukit," tambahnya.

Terpisah, Kepala BPBD Muratara H Zaenal Arifin melalui Staf Pusdalops Rahmad membenarkan jika saat ini terjadi banjir di wilayah kecamatan Karang Jaya, Muratara.

BACA JUGA:Hujan Sebentar, Banjir tak Terelakan, Genangi Jalan Protokol, Pemkot Selesaikan Jangka Pendek

BACA JUGA:Ringankan Warga Terkena Dampak Banjir

"Kami masih lakukan pendataan, laporan dar desa belum masuk," imbuhnya. Dikabarkan, banjir bandang merendam enam desa di Karang Jaya yakni Desa Tanjung Agung, Karang Jaya, Bukit Ulu, Sukaraja, Muara Batang Empu, dan Rantau Telang.

Menurut Camat Karang Jaya, Hendri Kesuma Jaya, untuk kondisi Desa Lubuk Kumpung belum bisa dipastikan.
“Kami masih menunggu informasi dari pemerintah desa Lubuk Kumpung. Di sana sulit sinyal, “ ujarnya. Banjir bandang yang melanda enam desa itu tak hanya merendam pemukiman warga.

Setidaknya, ada 3 jembatan gantung yang hanyut alias putus. Sebaran jembatan gantung yang putus itu di Desa Sukaraja, Desa Batang Empuh dan Desa Tanjung Agung.

Dua dari 17 rumah yang hangut milik warga Desa Sukaraja. “Untuk yang lain masih didata,“ beber Hendri.
Sebelumnya, banjir telah lebih dulu merendam wilayah Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara.

BACA JUGA:Cara Aman Berkendara Melewati Banjir

BACA JUGA:Puncak Musim Hujan Masuk Periode 2, Tetap Berpotensi Picu Banjir-Longsor

Warga terpaksa merayakan Lebaran Idul Fitri 2024 di tengah kondisi banjir yang belum surut. Andri warga di Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, hingga hari ini sudah 10 hari pemukiman mereka banjir.
 
Kedalaman banjir bervariasi, ada yang sampai 1,5 meter. "Lebaran kemarin kami tidak bisa kemana-mana. Di rumah saja. jaga barang, takut hanyur,” ucapnya.

Selain di Rawas Ilir,wilayah Rantau Kadam Karang Dapo juga kebanjiran. Menurut Andri, banjir itu kiriman dari ulu. Saat ini, banjir mulai surut. Tapi untuk beraktivitas warga masih tetap mengandalkan perahu.

Sebelumnya, Bupati Muratara H Devi Suhartoni sudah mengimbau warga khususnya Karang Dapo dan Rawas ilir pada tanggal 6 April 2024, terkait kondisi aliran sungai Rawas yang alami volume peningkatan.

BACA JUGA:Lanud SMH Bagi Ratusan Paket Sembako bagi Warga Terdampak Banjir

BACA JUGA:Bentuk Kepedulian Pemerintah, Normalisasi Sungai Gasing, Cegah Banjir

Dalam kesempatan itu dia mengatakan, agar warga tetap berhati-hati karena luapan air Sungai Rawas dalam dan berpotensi merendami wilayah Karang dapo dan Rawas Ilir.

Camat Rawas Ilir Husin membenarkan jika kondisi banjir saat ini masih terjadi di sejumlah wilayah.  "Sudah mulai surut, kita minta warga tetap berhati-hati dan waspada. Utamanya awasi anak-anak," tukasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel, M Iqbal Alisyahbana SSTP mengatakan, tim BPBD Sumsel berkoordinasi dengan BPBD Muratara telah bergerak ke lokasi banjir bandang,

"Tim kita bergerak cepat, mendata yang terdampak," ujarnya. Data sementara yang didapatkan, ada satu jembatan gantung yang putus. Sedangkan rumah yang terendam dan hanyut masih didata.(*/zul)


Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan