https://sumateraekspres.bacakoran.co/

450 Ekor Kerbau di Vaksin

Ini yang Dilakukan Disbunak OKI Mengantisipasi Virus SE, 450 Ekor Kerbau di Vaksin -Foto: Nisa/sumateraekspres.id-

KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Mengantisipasi penyebaran Virus Septicaemia Epizootica (SE)  tidak meluas. Senin (8/4) Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sigap melakukan pengobatan dan vaksinasi terhadap ratusan kerbau di Kecamatan Pampangan, Pangkalan Lampam dan Air Sugihan. 

Diberitakan sebanyak 15 ekor kerbau milik peternak di Desa Riding, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mati mendadak. Berdasarkan investigasi dilakukan oleh tim UPTD Pusat Kesehatan Hewan Pampangan, kematian kerbau tersebut disebabkan oleh virus Septicaemia Epizootica (SE). 

BACA JUGA:Ini yang Dilakukan Disbunak OKI Mengantisipasi Virus SE, 450 Ekor Kerbau di Vaksin

BACA JUGA:Penyakit Ngorok Serang Ternak Kerbau

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten OKI, Dedi Kurniawan melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sadi Purwanto mengatakan, penyakit Septicaemia Epizootica/Hemorragic Septicaemia/ ngorok pada kerbau menyebabkan demam, kerbau berliur dan terdengar ngorok. Hal tersebut disebabkan oleh agen penyakit kuman Pasteurella multocida. 

Kuman ini menyerang system pernapasan secara akut sehingga menyebabkan pendarahan pada saluran ini. "Kerbau yang menderita akan mengalami kesulitan bernapas sehingga terdengar ngorok yang sangat jelas terutama di malam hari," terangnya, Senin (8/4).

Sementara itu, menunggu hasil resmi dari uji laboratorium Balai Veteriner Lampung, tim UPTD Puskeswan Pampangan telah melakukan pengobatan massal pada hewan yang sakit dan memberikan vaksinasi kepada 450 ekor kerbau di kecamatan Pampangan, Pangkalan Lampam dan Air Sugihan agar penyebaran virus SE tidak meluas. 

“Stok vaksin yang tersedia ada 1.200 dosis untuk kerbau yang masih sehat yang dapat dilakukan vaksinasi," imbuhnya.

Kondisi pemeliharaan hewan kerbau yang diliarkan tambah dia  menjadi tantangan petugas. Sehingga pelaksanaan tindakan (baik pengobatan maupun vaksinasi) pada kerbau hanya bisa dilakukan saat malam hari saat kerbau sudah berada di kandang.

BACA JUGA:Terungkap! Ini Penyebab Kematian Misterius Kerbau di OKI

BACA JUGA:19 Ekor Kerbau Mati Terserang Virus SE, Akibat Kerbau Belum Di Vaksin

Ditambahkannya, Tim dari UPTD Pampangan masih bergerak melakukan pelayanan tindakan pengobatan pada kerbau yang terjangkit dan memvaksinasi kerbau yang masih sehat.

Ia berharap para peternak turut membantu hewan ternaknya disuntik vaksin. Karena penyakit ngorok ini bisa disembuhkan, dan penyakit ini juga tidak menular kepada manusia. (uni)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan