Kampus Mengajar Harus Jadi Penguatan Literasi
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim melakukan pelepasan 21.045 mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 5 di 5.093 sekolah. Dia melihat keberanian para mahasiswa mengikuti Program Kampus Mengajar guna berperan lebih besar dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dan ini perlu mendapat apresiasi.
“Para mahasiswa yang terlibat di Kampus Mengajar adalah yang paling berani meninggalkan zona nyaman untuk berkontribusi. Ini benar-benar luar biasa,” kata Nadiem Anwar Makarim dalam sambutan yang disiarkan melalui kanal YouTube resmi Kemendikbud RI, beberapa waktu lalu.
Program ini bertujuan sebagai mitra guru dan kepala sekolah di SD dan SMP yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Nantinya, para mahasiswa akan berkolaborasi dengan guru dan kepala sekolah dalam menyusun strategi pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan serta berfokus pada aspek peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa.
Terbukti dari para responden mengatakan bahwa inisiatif-inisiatif yang diberikan mahasiswa untuk pengembangan literasi dan numerasi bagi para siswa di sekolah penempatan (79,4 persen) dan kesediaan mahasiswa untuk berkoordinasi dengan guru pendamping selama pelaksanaan program (18,2 persen). BACA JUGA : Training Public Speaking, Orang Muda Ganjar Sasar Petani dan Pemuda BACA JUGA : LOKER KANTAP, Otorita Ibu Kota Nusantara Buka Lowongan Pegawai Non PNS, Pendaftaran 20 Februari, Cek Syaratnya Disini
Selanjutnya, melalui survei yang dilakukan pada angkatan sebelumnya, dari 2.668 kepala sekolah yang menjadi responden, sebanyak 93,6 persen di antaranya merasa puas terhadap program kerja mahasiswa peserta Kampus Mengajar dengan rincian 47,9 persen merasa puas dan 45,7 persen sangat puas.
Berbagai catatan praktik baik menjadi modal besar dalam menyongsong penugasan mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 5 yang akan dimulai pada 20 Februari hingga 9 Juni 2023 mendatang. Setelah berhasil menyelesaikan penugasan, mahasiswa kemudian akan mendapatkan rekognisi maksimal 20 sks sebagai pengakuan atas hasil belajar yang didapatkan selama mengikuti program. “Pelaksanaan Kampus Mengajar untuk angkatan 5 ini diharapkan mampu menjaga tren positif dan terus memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan Indonesia di tingkat pendidikan dasar," tutupnya. (dod/fad)