Kesaktian Parang Puyang Sampu Rayo, Binasakan Orang Tidak Jujur

PENGRAJIN: Warga Desa Limbang Jaya di Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir saat melakukan aktivitas sebagai pengrajin pandai besi. FOTO: ANDIKA/SUMEKS--

INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Dentingan besi yang saling beradu pukul jadi khas yang dicirikan saat melintasi daerah ini.  Suara itu, asalnya dari para pengrajin pandai besi yang sedang bekerja membuat maha karya.

Desa yang berjarak sekitar 10 km dari Indralaya, Ogan Ilir ini dikenal sejak masa lampau sebagai kampungnya empu pandai besi. 

BACA JUGA:Ancam Gunakan Parang dan Pisau Rampas Hp Milik Pelajar SMP, 2 dari 3 Pelaku Begal Ditangkap

BACA JUGA: Sudah Bawa Parang, 2 Oknum Pelajar Incar Motor di Tanjung Senai, Keburu Tertangkap Tim Patroli Presisi

Wilayah itu merupakan Desa Limbang Jaya, berada di kecamatan Tanjung Batu kabupaten Ogan Ilir. Wilayah desa Limbang Jaya dulunya masuk ke dalam marga Meranjat.

Setelah tahun 1983, marga dihapuskan dan diganti dengan sistem pemerintahan desa. Kemudian di tahun 2005, desa Limbang Jaya dimekarkan menjadi desa Limbang Jaya I dan Limbang Jaya II. 

Desa Limbang Jaya dahulunya memiliki sebutan sebagai dusun Pondok Margo Meranjat kecamatan Tanjung Batu. Dulunya, desa ini merupakan tanah marga yang difungsikan sebagai tanah pertanian. 

Budayawan Sumsel, Dayat menyebut hal yang spesial dari desa Limbang Jaya ini, sejak dahulu hingga kini. Masih banyak masyarakatnya yang berprofesi sebagai pengrajin. 

Desa ini mempunyai karakter yang cukup khas. Desa Limbang Jaya bersebelahan dengan Desa Tanjung Pinang, tetapi bahasa dan budayanya sangat berbeda.

Penduduk Desa Limbang Jaya disebut juga sebagai Suku Penesak. Penduduk laki-laki Desa Limbang Jaya mayoritas (sekitar 70%) berprofesisebagai pengrajin besi (pandai besi). Sedangkan penduduk perempuannya mayoritas sebagai pengrajin (penenun) songket. 

"Dari beberapa referensi dan cerita rakyat yang ditemukan, masuknya pengrajin pandai besi di desa Limbang Jaya untuk pertama kalinya muncul di tahun 1940.

Tokoh yang pertama kali memulai usaha pandai besi di Limbang Jaya dimulai dari puyang Sampu Rayo. Merupakan tokoh yang berasal dari daerah Jawa Tengah dan memulai keterampilan pandai besi," jelasnya. 

Namun menurutnya, jika menelisik kemungkinan sejarah, pandai besi di Limbang Jaya sudah ada sejak ratusan tahun silam. Diawali dengan pangeran Sido Ing Rejek (raja terakhir di masa kerajaan Palembang) hijrah ke wilayah  Sakatiga, Ogan Ilir. 

"Hijrahnya pangeran Sido Ing Rejek dipastikan juga membawa seorang pandai besi. Kemudian mempersiapkan sistem pertahanan yang berkaitan dengan produksi senjata.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan