Hakikat Bulan Ramadan

Oleh : Drs KH Mudrik Qori MA Mudir Ponpes Al Ittifaqiah Indralaya-Foto: Ist-

SUMATERAEKSPRES.ID - Ramadan adalah madrasah, di mana Allah Swt memberikan pembelajaran, waktu dan tempat bagi orang-orang beriman. Main kurikulumnya adalah berpuasa. Makna Ramadan sangat melekat pada nama-nama yang melekat padanya. 

Seperti Syahrul Ramadan, yaitu bulan pembakaran dosa-dosa, kejahatan dan kemaksiatan. Sehingga akan menghasilkan kesucian. Ramadan juga merupakan bulan pengasahan. Mengasah jiwa dan hati, sehingga suci dan bersih. 

Karena isu Ramadan disebut juga Syahru Syiam Wal Ibadah, yaitu bulan dimana seorang mukmin diwajibkan berpuasa. Bulan puasa juga adalah bulan seorang mukmin dituntut untuk memperbanyak amalan ibadah. Maka, bulan Ramadan disebut juga dengan Syahrullah, bulan Allah Swt. Karena pada bulan ini Allah Swt mengklaim miliknya. 

Puasa adalah bulan miliknya dan punya hak periogratif untuk memberikan ganjaran pahalanya. 

Bulan Ramadan disebut juga sebagai Syahrul Quran Wal Qodr, karena pada bulan ini Alquran diturunkan. Pada bulan ini, ada satu malam yang disebut, malam lailatul qadar. Dimana Allah Swt akan melipatgandakan amal kebaikan senilai 1.000 bulan. 

BACA JUGA:Resep Soto Dengan Sensasi Rasa Hangat Saat Cuaca Dingin di Musim Hujan pada Bulan Ramadhan

BACA JUGA:Pastikan Stok PDAM Aman, Selama Ramadhan

Bulan Ramadan juga disebut sebagai Syahrul Tilawah. Karena pada bulan ini umat Islam, seorang mukmin banyak membaca Alquran. Disebut dengan Syahrul Sobr, karena umat Islam pada bulan ini dilatih untuk bersabar dan jiwa yang tangguh. 

Kesabaran adalah soft skill dan kunci sukses di zaman now dimana kompetisi dalam kehidupan demikian dahsyat. Maka, seorang yang mampu menempatkan kesabaran pada dirinya akan jadi seorang pemenang. 

Bulan Ramadan adalah Syahrul Shihhah, Rasulullah bersabda berpuasalah InsyaAllah kalian akan sehat.  Selanjutnya, bulan Ramadan disebut juga sebagai bulan kedermawanan untuk saling memberi, berbagi dan memperbanyak sedekah. 

Bulan Ramadan juga disebut dengan Syahrul Jihad. Ketika pulang dari perang badar di bulan Ramadan, sahabat mengelu-elukan sebagai perang yang besar. Namun, Rasulullah Saw memgingatkan ada perang lebih besar lagi, yaitu perang melawan nafsu. Perjuangan yang sangat berat ini harus dilatih di bulan Ramadan. 

Syahrul Jihad juga dapat dimaknakan sebagai bulan produktif dan prestasi. Pada bulan ini Gibraltar ditaklukan oleh Thariq bin Ziyad, sehingga kemudian Spanyol ada dalam genggaman umat Islam pada abad pertengahan. 

Pada bulan ini juga, Persia ditaklukan melalui perang Qadisiyah. Memenangkan perang badar dan menaklukan Mekah jadi kemenangan umat Islam lainnya di bulan Ramadan. Syahrul Jihad juga diartikan sebagai bulan anti kemalasan. Diharapkan seorang mukmin pada bulan ini sangat produktif, tidak malas dan tidak tidur terus. 

BACA JUGA:Gelar Safari Ramadhan Bertemakan “Energi Kebersamaan”, Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Santuni Anak Yatim

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan