Blues Frutrasi

Dortmund 1-0 Chelsea

DORTMUND – Nasib apes masih menimpan klub London, Chelsea. Mereka diteuk tim asal Jerman, Borussia Dortmund pada 16 besar Liga Champions dini hari kemarin.

Dortmund berhasil menang 1-0 di Iduna Park lewat gol  Karim Adeyemi. Saat itu, dia menggiring  bola dari area depan kotak penaltinya. Tepatnya pada menit ke-63. Saat itu,  Adeyemi dengan kecepatannya mampu mengecoh Enzo Fernandez. Kemudian dia  berhasil mengalahkan Kepa Arrizabalaga.

Namun,  bukannya Adeyemi. Yang pantas jadi pahlawan dalam laga itu adalah Gregor Kobel. Sang kiper. Penjaga gawang Swiss berusia 25 tahun itu menjadi tembok kokoh tuan rumah di bawah mistar gawang.

Sepanjang pertandingan, Gregor Kobel melakukan setidaknya delapan save atau penyelamatan. Termasuk beberapa penyelamatan besar di masing-masing babak saat berduel satu lawan satu dengan lawan.

Manajer Chelsea, Graham Pottr kepada BT Sport mengaku jika mereka tidak beruntung pada laga itu. “Namun sebenarnya Anda tidak bisa menunggu keberuntungan, Anda harus terus bekerja. Para pemain telah tampil luar biasa dengan pekerjaan mereka tetapi kami masih menderita saat ini," katanya kepada BT Sport.

Hanya saja, Potter mengaku tidak bisa mengeluh dengan performa anak asuhnya. "Saya pikir kami memiliki gerakan menyerang yang bagus, kejelasan dalam hal bagaimana kami ingin menyerang dan masuk ke area yang tepat. Sikapnya juga sangat positif," tegasnya.

Satu-satunya penyesalan Potter adalah gol Adeyemi. "Ini adalah serangan balik dari sepak pojok. Kami hampir saja mencetak gol. Mereka menghancurkan kami. Itu mengecewakan, kami harus melakukan yang lebih baik. Selain itu, kami benar-benar bagus. Kami hanya harus mencetak gol," ujarnya.

Kai Havertz yang memiliki setidaknya dua peluang di laga ini sependapat dengan pelatihnya. “Kekalahan yang membuat frustrasi karena saya pikir kami bermain cukup baik. Kami menciptakan banyak peluang dan di hari lain, kami bisa mencetak beberapa gol dan pertandingan akan terlihat sangat berbeda.,” kata Havertz di situs klub.

Havertz sendiri percaya mereka semakin baik dan yakin Chelsea bisa segera kembali ke jalur kemenangan. “Saya pikir Anda pasti dapat melihat kami meningkat dan mendapatkan chemistry satu sama lain sekarang,” jelas penyerang Jerman itu.

Di kubu Dortmund, pelatih Edin Terzic puas dengan kemenangan timnya. “Ada banyak hal bagus juga - yang terbaik adalah hasilnya - tapi kami tahu tidak mudah bermain melawan Chelsea dan kami mengambil langkah yang baik malam ini," katanya di situs UEFA.

Terzić mengakui anak asuhnya sedikit longgar di pertahanan. Itu membuat pemain Chelsea terlalu mudah untuk masuk ke sepertiga akhir area mereka. Makanya, ia sangat bersyukur dengan penampilan hebat Kobel.

“Chelsea memiliki kualitas yang luar biasa di lini depan. Tapi Gregor (Kobel) sedang dalam performa yang luar biasa dan kami tahu ketika keadaan semakin ketat, kami dapat mengandalkannya," tegas Terzic.

“Ada sedikit keberuntungan yang terlibat dan kami memiliki penjaga gawang yang luar biasa. Tapi tidak perlu meminta maaf setelah menang di kandang melawan Chelsea di babak 16 besar," lanjutnya.

Kemenangan ini merupakan yang pertama bagi Dortmund melawan tim Liga Utama Inggris sejak unggul 2-1 di markas Tottenham pada leg kedua babak 16 besar Liga Europa 2015/2016. Dan Adeyemi sangat bahagia menjadi pencetak gol kemenangan.

"Satu-satunya hal yang saya pikirkan [ketika berhadapan satu lawan satu dengan Fernández] adalah bahwa saya hanya perlu melewatinya. Anda hanya mencoba untuk memenangkan duel Anda, penjaga gawang keluar dan mungkin ada sedikit keberuntungan, tapi saya senang dengan gol itu," kata Adeyemi kepada DAZN.

Dengan hasil ini, Dortmund hanya membutuhkan hasil imbang di leg kedua yang akan berlangsung di London, Maret mendatang. Sebaliknya, Chelsea harus menang minimal dua gol untuk membalikkan keadaan. (amr)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan