Eks Direktur Keuangan Sebut Ada Penagihan Tanpa Melaluinya, Terdakwa Sarimuda Bantah Seluruh Keterangan Saksi
BERSAKSI: Mantan Direktur Keuangan PT SMS, Adi Trenggana, memberikan keterangannya untuk terdakwa Sarimuda, dalam sidang kemarin. -FOTO: NANDA/SUMEKS-
Saksi juga menjelaskan terkait proses penagihan yang dilakukan harus dengan transfer, tapi di masa terdakwa Sarimuda menjabat Dirut PT SMS, menggunakan cek. "Sebenarnya tidak masalah menggunakan cek, asalkan langsung ditransferkan ke rekening perusahaan," sambung Adi.
Menanggapi keterangan saksi Adi Trenggana, terdakwa Sarimuda membantah semuanya. "Seluruh keterangan saksi tidak benar, Yang Mulia," singkatnya
BACA JUGA:Bukber Konsep AYCE Hadir di Prabumulih
BACA JUGA:Satpol PP Bakal Surati Camat, Diduga Tempat Maksiat Ditutup
Usai sidang, penasihat hukum terdakwa Sarimuda, Heri Bertus SH MH, menegaskan kliennya membantah semua keterangan saksi Adi Trenggana yang dihadirkan JPU KPK RI. “Tadi klien kami mengatakan jika semua keterangan saksi bohong, semua tidak benar," katanya.
Menurutnya, tidak mungkin saksi tidak mengetahui terkait seluruh dokumen. Padahal di sana ada tanda tangannya. "Kami akan buktikan jika memang pekerjaan pekerjaan itu ada, dan seluruh invoice-invoice itu ditandatangani oleh Pak Widhi," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam dakwaannya JPU KPK RI menilai terdakwa Sarimuda telah melakukan dugaan korupsi dalam kerja sama pengangkutan batu bara yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi Sumsel yang dipimpinnya.
Atas perbuatan terdakwa sebagaimana dalam dakwaan JPU, telah memperkaya diri sendiri dan orang lain yang menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp18 miliar. Terdakwa disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (nsw/air/)