100 Persen Lulus, Tes Formalitas, Penegasan MenPANRB, Semua Honorer Diangkat Jadi ASN
Abdullah Azwar Anas MenPANRB-Foto: Ist-
PALEMBANG-Akhir tahun ini, tak boleh lagi ada pegawai non PNS alias honorer. Lewat tiga kali rencana penerimaan ASN tahun ini, pemerintah berusaha mengangkat semua honorer yang ada.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB), Abdullah Azwar Anas, dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR RI, memberikan penegasan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengangkat 100 persen tenaga honorer menjadi ASN.
Namun, sebelum diangkat, para tenaga honorer harus menjalani tes yang hanya formalitas saja. Anas menyatakan bahwa data 2,3 juta tenaga honorer harus diselesaikan terlebih dahulu. “Tes yang dijalani oleh para tenaga honorer hanya bersifat formalitas semata. 100 persen mereka diterima. Jadi lewat tes ini kita bisa mendata ulang,” tutur Anas.
Anas juga menjamin bahwa 2,3 juta tenaga honorer tersebut akan diberikan Nomor Induk Pegawai Negeri Sipil (NIP). Bagi daerah yang keuangannya tidak mencukupi, tenaga honorer akan tetap diangkat. Tapi sebagai PPPK paruh waktu. “Sementara bagi daerah yang memiliki anggaran cukup, mereka akan bekerja penuh waktu,” imbuhnya.
Untuk itu, dia minta Komisi II DPR ikut mengawasi proses pengangkatan para honorer ini. Sebab, disadari betul kalau pelaksanaan di daerah bisa menghasilkan berbagai hasil yang berbeda.
BACA JUGA:PPK Instansi Tak Bisa Angkat Tenaga Honorer jadi PPPK, Hasil Pembahasan RPP Turunan UU ASN Terbaru
BACA JUGA:Program Makan Siang Gratis Siswa Diusulkan dari Dana BOS, Guru Honorer Terancam Puasa
Dengan komitmen pemerintah untuk mengangkat 100 persen tenaga honorer menjadi ASN, diharapkan akan terjadi peningkatan kesejahteraan bagi para tenaga honorer yang telah lama menanti kepastian status kepegawaian mereka.
Anas juga menyampaikan, pada seleksi CASN 2024, akan ada porsi cukup besar bagi fresh graduate. Terutama, yang memiliki kemampuan digital. Saat ini, KemenPANRB telah menerima usulan kebutuhan ASN dari berbagai instansi pusat dan daerah sebanyak 1,38 juta formasi. Dari jumlah tersebut, sudah ditetapkan formasi sebanyak 1,28 juta.
Sedangkan kebutuhan ASN 2,3 juta orang ini terdiri atas dua kategori. Pertama, CPNS yang bisa dilamar oleh fresh graduate. Kedua, PPPK untuk tenaga non-ASN dan eks THK-2 yang telah masuk basis data Badan Kepegawaian Negara (BKN).
”Pada tahun ini pemerintah membuka ruang untuk fresh graduate yang lebih besar dibanding tahun sebelumnya, karena tahun ini jumlah rekrutmen CPNS-nya relatif lebih besar dibanding sebelumnya,” ungkapnya. Formasinya mencapai sekitar 600 ribu formasi.
Penempatannya pun tak terbatas seperti tahun lalu, seperti di Kejaksaan, Kementerian Luar Negeri, dan lainnya. ”Ini adalah formasi fresh graduate yang paling besar dalam 10 tahun terakhir,” bebernya.
BACA JUGA:Terciduk, Oknum Guru Honorer Gaul Jual Sabu, Suami Lolos dari Penyergapan Polisi