Jangan Malu Belajar Membaca Alquran

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Safari Ramadan Pesantren Ahlul Quran, Tadarus dan Tausyiah di 30 masjid yang tersebar di Kota Palembang. Safari ini dihadiri langsung Kgs A Rasyid Shiddiq SAg, Gus Adlan Maghfur putra Alm KH Nawawi Dencik, dan Ustaz Tarmizi Muhaimim SPd.

Safari dimulai dari Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo Palembang, kemudian hari kedua ke Masjid Nurul Salam Palembang dan hari ketiga di  Masjid Arofatuna Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-Alang Lebar. Dari setiap masjid yang dikunjungi dilakukan tadarusan Al-Quran.

BACA JUGA:Inilah 13 Amalan Ala Rasulullah SAW yang dilaksanakan selama Ramadan

BACA JUGA:Minta Pengusaha Hiburan Patuh, Tutup Selama Bulan Ramadan

Ketua Masjid Arofatuna, Defrizal, mengapresiasi kedatangan rombongan yang singgah ke Masjid Arofatuna.Uje, sapaannya, menceritakan kenangan saat bersama Imam Besar Masjid Agung Palembang, Alm KH Nawawi Dencik Al-Hafidz. “Beliau salah satu pengawas dan penasihat pembangunan masjid ini.

Ia selalu singgah melihat kemajuan jemaah masjid,’’ ujarnya yang senang kedatangan para santri Pesantren Ahlul Quran.

Dikatakan, Alm KH Nawawi salah satu ulama besar di Palembang, bahkan di Indonesia. “Jika ada permasalahan, beliau dapat memberikan solusi terbaik. Saya ucapkan terima kasih pada santri yang sudah tadarus di Masjid Arofatuna,’’ lanjutnya. 

Usai tadarus, lanjut  bersama-sama menyantap nasi kebuli dengan menu daging kambing dan ayam.  Pelaksanaan Safari Ramadan ini digelar satu bulan penuh pada Ramadan 1445H/2024M.  

Safari Ramadan atas kerja sama Yayasan Indo Global Mandiri, Yayasan Ahlul Quran Palembang, dan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo Palembang.

Pengurus Ponpes Alhul Quran, Gus Adlan Maghfur, mengatakan, kegiatan hari keempat ke Masjid Tangga Takat Plaju. 

BACA JUGA:Harus Tahu, Ini Loh Tata Cara Mandi Junub yang Tepat di Bulan Ramadan!

BACA JUGA:Waspada! 5 Golongan Manusia Ini Puasanya Sia-sia di Bulan Ramadan, Jangan Sampai Kamu Termasuk

“Sesungguhnya orang-orang yang mahir dalam Al-Quran itu, dalam tafsir bacaan dan qiropah lainnya, derajatnya disamakan dengan malaikat.

Kita tahu malaikat itu tidak pernah membantah perintah Allah SWT dan senantiasa mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya,” kata dia. (iol/fad)